Cara Mudah Menalarkan Perbandingan pada Matematika
Sabtu, 10 Oktober 2020
25 Komentar
![]() |
Benarkah perbandingan pada Matematika itu susah-susah gampang untuk diajarkan? |
Uneg-uneg tadi bisa jadi uneg-uneg pribadi yang mewakili sebagian besar uneg-uneg guru Sekolah Dasar. Kesulitan peserta didik dalam menelaah materi perbandingan bisa menjadi permasalah yang cukup serius dalam pembelajaran matematika. Penulis mencoba memahami apa permasalahannya. Salah satu contoh soal perbandingan yang dimaksud guru tersebut adalah sebagai berikut.
Umur Aldi jika dibandingkan umur Gibran adalah 1 : 3. Jika jumlah umur mereka adalah 12 tahun, berapakah umur Aldi dan berapakah umur Gibran?
Pertanyaan tersebut oleh siswa dijawab dengan cara sebagai berikut.

Rekan pendidik tadi mengeluhkan bahwasanya ia sudah memberikan rumus kalau ada kata "jumlah", artinya angka-angka pada perbandingan harus dijumlahkan terlebih dahulu, dan ini sudah ada ketentuan bakunya di buku cetak. Seharusnya operasi pengerjaannya dilakukukan sebagai berikut.

Benak penulis cukup tergelitik pada waktu itu. Akhirnya penulis turut serta memutar otak mencari akar permasalahan hingga solusi. Berikut penulis paparkan rekam langkahnya.
Analisis Kesulitan Siswa
Waktu itu penulis berusaha memahami alur jawaban siswa. Setelah memahami jawaban siswa, penulis akhirnya menemukan letak permasalahannya. Permasalahan yang dihadapi siswa dalam mengerjakan soal tersebut adalah ketidakmampuan siswa dalam menalarkan hakikat dari perbandingan. Sahabat pendidik sama-sama bisa melihat bahwa umur Aldi yang seharusnya dinyatakan dalam bentuk 1/4 x 12 di situ dinyatakan dengan 1/3 x 12 dan umur Gibran yang seharusnya dinyatakan dengan 3/4 x 12 di situ dinyatakan dengan 3/3 x 12. Dari pernyataan-pernyataan ini tentunya sahabat pendidik dapat menemukan kebingungan siswa dalam menentukan angka di bawah per. Siswa cenderung menggunakan angka yang paling besar (dalam soal ini adalah angka 3, bukan hasil penjumlahan dari 1+3). Kebingungan ini seringkali terulang karena siswa tidak mengetahui darimana asal 1+3 tersebut.Urgensi Solusi Pembelajaran bagi Siswa
Kebingungan siswa di atas dapat teratasi dengan mudah kalau saja siswanya memahami alasan dari aturan "kalau soalnya ada kata 'jumlah', maka angka-angka pembandingnya juga harus dijumlahkan". Penulis sangat meyakini hal itu. Para sahabat pendidik seringkali hanya memberikan kata kuci pengingat, tanpa menerangkan hakikat. Untuk memahami hakikak ini, siswa memerlukan bentuk penjelasan yang konkret, yang sesuai dengan penalaran pada usia mereka. Penjelasan yang konkret inilah yang seringkali terlewatkan oleh para sahabat pendidik.Ide Solusi dari Penulis
Penulis memikirkan solusi yang paling tepat dan paling sederhaha untuk menyelesaikan masalah ini. Akhirnya penulis menemukan ide yang penulis rasa paling mudah dipahami oleh peserta didik. Penulis mencurahkannya dalam media tabel identifikasi perbandingan sebagai berikut.Tabel identifikasi perbandingan dengan kata kunci "jumlah".

Tabel identifikasi perbandingan dengan kata kunci "selisih".

Sekarang kita mulai dengan contoh soal perbandingan yang telah dicurhatkan oleh guru sebagaimana yang telah terpaparkan di atas.
Umur Aldi jika dibandingkan umur Gibran adalah 1 : 3. Jika jumlah umur mereka adalah 12 tahun, berapakah umur Aldi dan berapakah umur Gibran?
Kita identifikasi ke dalam tabel hingga didapatkan data sebagai berikut.

Fokuskan perhatian pada kolom "jumlah". Perhatikan bahwa jumlah pada kenyataan adalah 3 kali jumlah pada perbandingan. Ilustrasinya sebagai berikut.

Karena ini merupakan perbandingan senilai, maka kita akan dengan mudah menentukan umur Aldi dan umur Gibran.

Umur Aldi = 1 x 3 = 3.
Umur Gibran = 3 x 3 = 9.
Sangat mudah dipahami, bukan?
Umur Gibran = 3 x 3 = 9.
Sangat mudah dipahami, bukan?
Sekarang mari kita coba dengan soal perbandingan yang melibatkan tiga objek.
Perbandingan umur Ali, Beni, dan Chaca adalah 2 : 3 : 4. Jumlah umur mereka adalah 18 tahun. Berapa umur mereka masing-masing?
Kita coba identifikasi ke dalam tabel sebagaimana soal sebelumnya.

Fokuskan perhatian pada kolom "jumlah". Perhatikan bahwa jumlah pada kenyataan adalah 2 kali jumlah pada perbadingan. Ilustrasinya adalah sebagai berikut.

Jadi, kita dapat menentukan umur Ali, Beni, dan Chaca dengan mudah.

Umur Ali = 2 x 2 = 4.
Umur Beni = 3 x 2 = 6.
Umur Chaca = 4 x 2 = 8.
Umur Beni = 3 x 2 = 6.
Umur Chaca = 4 x 2 = 8.
Bagaimana jika jumlah objeknya adalah empat, lima, dan seterusnya? Cara pengerjaaannya sama dengan cara-cara tersebut.
Bagaimana dengan soal perbandingan yang melibatkan selisih? Perhatikan contoh soal berikut.
Selisih umur Kak Dika dengan adiknya adalah 15 tahun. Jika perbandingan umur mereka adalah 7 : 2, berapakah umur masing-masing?
Kita coba identifikasi ke dalam tabel sebagai berikut.

Fokuskan perhatian pada kolom "selisih". Perhatikan bahwa selisih pada kenyataan adalah 3 kali selisih pada perbandingan. Berikut ilustrasinya.

Jadi, kita dapat menentukan umur-umur mereka.

Umur Kak Dika = 7 x 3 = 21.
Umur adiknya= 2 x 3 = 6.
Umur adiknya= 2 x 3 = 6.
Tentunya cara ini lebih mudah dipahami oleh siswa. Penulis memaparkan hal ini kepada rekan pendidik yang penulis ceritakan di awal. Rekan pendidik menerapkannya kepada siswa, dan taraaaa... ternyata siswa menjadi lebih mudah memahami materi perbandingan Matematika ini. Dengan bantuan tabel identifikasi tersebut, siswa menjadi mudah menemukan hubungan antara 'jumlah' ataupun 'selisih' pada perbandingan dengan 'jumlah' ataupun 'selisih' pada kenyataan, sehingga akhirnya mereka dapat menentukan nilai dari objek-objek yang ditanyakan.
Salam literasi guru ndeso.
Kesimpulan
Siswa Sekolah Dasar lebih mudah memahami materi jika dipaparkan secara konkret. Kebingungan sering terjadi karena daya nalar siswa belum sampai untuk menelaah soal-soal tertentu yang sifatnya masih abstrak menurut dunia mereka. Sedikit trik penggunaan tabel identifikasi perbandingan dirasa mampu membantu siswa menalarkan soal-soal perbandingan tersebut. Trik ini mempermudah siswa untuk mengamati keterhubungan antara 'jumlah' ataupun 'selisih' pada perbandingan dengan 'jumlah' ataupun 'selisih' pada kenyataan. Tulisan ini merupakan pengalaman penulis beberapa tahun yang lalu. Kini, pada buku Matematika kelas 5 Sekolah Dasar Kurikulum 2013 pun terdapat cara yang mirip dengan cara penulis. Bagaimana sahabat pendidik? Apakah cara ini menginspirasi pembelajaran? Ayo ceritakan pada kolom komentar.Salam literasi guru ndeso.
25 Komentar untuk "Cara Mudah Menalarkan Perbandingan pada Matematika"
Penjelasannya mantap sekali, keren Pak...
Bisa diterapkan neh ilmu baru....
Cihuuyyyy banget ini
Terimakasih Pak
Ibu2, ini buk e😁
Subhanaallah.....sungguh luar biasa sangat bermanfaat......
tks ats pencerahannya.....
Saya saaalluutt pd guru2 muda yg hebat.....semangat berkarya....kembangkan terus ilmu2 mu...
nti saya tularkan kpd guru2 saya......
Luar biasa, kerennn
Bagus sekali gaya tuturnya. Mudah dipahami, kalimatnya lugas dan tidak terlalu panjang.
Model matriks ternyata sangat membantu mereka siswa sekolah dasar. Guru terbelenggu dengan contoh yang dipaparkan pada buku.
Penjumlahan, perkalian dengan matriks seperti di atas menjadi lebih mudah.
Merdeka belajar.
Bung Indra, ini ibu. Guru Musi Rawas.
Luar biasa.. Saya kurang suka matematika. Tapi setelah membaca tulisan ini, sangat suka dan seru sekali.. Menarikk.. Lebih mudah pake tabel ternyata.. Sangat menginspirasi..
Uraian yg mudah dipahami, sangat bermanfaat👍
🤩👍🏼👍🏼👍🏼
Mau saya coba ke anak sy di rumah. Terimakasih ya bu
Dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami mudah2an anak didik kita cepat mudah memahami
Silahkan dieksekusi Pak😁
Hehehe.. Matursuwun Pak Santo dibantu konfirmasi🙏
Semoga bermanfaat Pak Indra🤗
Nggih Pak. Semoga bermanfaat Pak🙏
Monggo Pak. Masih terus berproses ini Pak. Semoga bisa terus bermanfaat nggih🤗
Terima kasih Ibu🙏
Terima kasih Pak. Saya banyak terinspirasi dari tulisan-tulisan njenengan. Teruslah menginspirasi Pak🙏
Nggih Pak, mungkin karena di tahapan usianya yang masih belum tinggi dalam kemampuan menalarnya, ini lumayan cocok untuk anak SD Pak🤗
Iya Ibu. Anak-anak bisa lebih cepat memahaminya. Semoga bermanfaat Bu🤗
Makasih jempolnya Bu guru🙏
Semoga bermanfaat ya Bu🤗
Monggo Ibu. Semoga bermanfaat🤗
Nggih Pak. Aamiin🤲
Posting Komentar