Iklan Header

Mistar Konjar, Media Konversi Satuan Jarak

Mistar Konjar, Media Konversi Satuan Jarak, gurnulis.id
Mistar Konjar, media yang menjadi solusi penulis terhadap masalah konversi jarak
Halo, selamat datang kembali di blog gurnulis ya, sahabat pendidik. Seperti biasanya, penulis ingin berbagi inspirasi-inspirasi pembelajaran. Kali ini penulis mengangkat media pembelajaran Matematika yang berkenaan dengan materi konversi satuan jarak. Oh ya, kalau peserta didik kita masih terkendala dalam menghafalkan pekalian dasar, sahabat pendidik bisa membaca artikel saya yang berjudul "Rodali, Media Penghafal Perkalian Dasar" terlebih dahulu. Artikel tersebut saya rekomendasikan mengingat perkalian dasar adalah modal bagi pengerjaan konversi satuan jarak.
 
Istilah konversi memiliki arti pengubahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konversi diartikan sebagai proses perubahan dari satu bentuk atau format ke bentuk atau format yang lain. Pada kelas yang penulis ampu, terdapat materi konversi satuan jarak pada materi Matematikanya.
 
Kompetensi satuan jarak yang harus dikuasai oleh peserta didik Sekolah Dasar sebagaimana yang kita ketahui ada tujuh, yaitu kilometer, hektometer, dekameter, meter, desimeter, centimeter, dan milimeter.  Dari ketujuh satuan jarak tersebut, peserta didik dituntut untuk menguasai konversinya. Sebagai contohnya: jika diketahui jarak tertentu dalam satuan kilometer peserta didik dituntut untuk mampu mengubahnya ke dalam satuan centimeter, dan beberapa contoh yang lainnya.

Benturan Masalah pada Konversi Satuan Jarak

Proses mengonversi satuan jarak terkadang tidak terlewati dengan lancarnya oleh peserta didik. Ini pengalaman penulis. Media konvensional yang dianjurkan oleh buku, yaitu menggunakan tangga ukuran, tidak menjamin pemahaman peserta didik. Sebelumnya di kelas penulis sering menjumpai kasus seperti ini.

Jika diberikan soal 25 km = ... cm, peserta didik seringkali ragu antara menjawab 2.500.000 cm ataukah 25.000.000 cm.
Apa yang membuat peserta didik ragu? Keraguan ini berkenaan dengan pilihan dihitung atau tidak dihitungnya posisi awal di tangga ukuran. Perhatikan gambar kesalahan peserta didik berikut.
Mistar Konjar, Media Konversi Satuan Jarak, gurnulis.id
 
Peserta didik sering lupa kalau posisi semulanya, yaitu pada posisi km (kilometer) tidak masuk dalam hitungan. Inilah pangkal permasalahannya. Jawaban yang seharusnya adalah seperti ini.
Mistar Konjar, Media Konversi Satuan Jarak, gurnulis.id

Kesalahan dalam menjawab ini tidak hanya terjadi pada 1 - 2 peserta didik saja. Penulis pernah mengalami hampir separuh kelas yang salah dalam menafsirkan tangga ukuran. Upaya penulis untuk terus  mengingatkan kalau posisi awal pada tangga ukuran itu tidak masuk dalam hitungan terasa sia-sia.
 

Pentingnya Media yang Lebih Konkret dan Lebih Menarik

Penulis berupaya keras memikirkan solusi dari benturan masalah di atas. Penulis menduga kalau peserta didik memerlukan media pembelajaran konkret dan menarik yang bukan sekedar tangga ukuran. Media ini harus dapat dipegang secara fisik oleh peserta didik dan menimbulkan ketertarikan untuk digunakan.
 
Terbang dari satu artikel ke artikel yang lain di dunia maya terus penulis lakukan. Penulis berusaha meresapi solusi yang diberikan oleh artikel-artikel tersebut untuk selanjutnya disarikan sebagai ide pembentukan media konkret yang  mudah dipegang dan disukai oleh peserta didik yang penulis ampu.
 
Penulis sepenuhnya menyadari kalau peserta didik usia pendidikan dasar berada pada masa transisi antara masa operasional konkret dengan masa operasional formal. Masa yang termaksud merupakan kutipan dari pendapat Jean Piaget mengenai perkembangan kognitif pada anak-anak. Dengan bantuan media konkret, peserta didik akan lebih mudah menyerap informasi untuk selanjutnya diabstraksi ke bentuk formal.
 
Dari upaya-upaya pencarian informasi tersebut, penulis mengerucutkan ide media konversi: agar lebih konkret dan lebih menarik, media harus berbentuk benda-benda yang dekat dengan kehidupan peserta didik. Media tangga (pada tangga ukuran) bisa saja termasuk benda konkret, namun kelemahannya tidak terlalu dekat dengan kehidupan peserta didik. Bayangkan saja, tangga tidak dapat dibawa kemana-mana oleh peserta didik. Untuk dapat naik turun tangga dalam mengonversi, peserta didik biasanya hanya diajak berandai-andai melalui gambar tangga oleh gurunya! Mengapa demikian? Ini terjadi karena tidak semua sekolah memiliki anak tangga sejumlah satuan satuan jarak (mulai dari kilometer sampai milimeter). Penulis mengalami hal ini. Tangga yang ada di sekolah penulis jumlah anak tangganya tidak sampai tujuh. Karenanya, untuk mengajak peserta didik beraktivitas secara nyata naik turun tangga tidak dapat penulis lakukan. Kalau sudah demikian, peserta didik didik tidak mendapatkan pengalaman secara langsung.
 

Media Mistar Konjar

Kebutuhan peserta didik akan media yang lebih konkret dan lebih menarik menuntun penulis pada ide perancangan media "Mistar Konjar". Mistar Konjar merupakan akronim dari "Mistar Konversi Jarak". Wujud dari media ini adalah sebagai berikut.
Mistar Konjar, Media Konversi Satuan Jarak, gurnulis.id

Medianya menarik bukan? Penulis memilih mistar sebagai media karena mistar merupakan benda yang dekat dengan peserta didik. Penulis berpikir kalau garis-garis  pada mistar dapat digunakan untuk menentukan jarak, maka dengan garis-garis yang sama tentunya dapat juga digunakan untuk mengonversi jarak. Dengan sedikit modifikasi tentunya.

Pendesainan media Mistar Konjar ini tidak lepas dari bantuan Mr. Bondan. Beliau benar-benar suami, ayahnya anak, rekan diskusi, dan desainer yang hebat. Oleh Mr. Bondan bentuk mistar pada media Mistar Konjar diwujudkan dalam bentuk truk. Alasannya adalah agar peserta didik tertarik dan mudah ingat. Jarak itu berkaitan dengan perpindahan. Gambar truk dirasa efektif untuk mengaitkan imajinasi anak akan jarak dan konversinya.
 
Media Mistar Konjar terdiri dari mistar satuan jarak yang berbentuk truk dan mistar kornversi. Penampakan dari mistar satuan jarak adalah sebagi berikut.
Mistar Konjar, Media Konversi Satuan Jarak, gurnulis.id

Penampakan dari mistar konversi adalah sebagai berikut.
Mistar Konjar, Media Konversi Satuan Jarak, gurnulis.id

Untuk mendapakan Mistar Konjar, sahabat pendidik boleh mengunduhnya pada tautan di bawah ini. 


Semuanya penulis sediakan GRATIS. Karenanya, sering-seringlah berkunjung ke blog gurnulis ini ya, hehe... Semua media pembelajaran inovatif yang penulis rancang dan Mr. Bondan desainkan, dibagikan secara cuma-cuma di sini.

Sudahkah sahabat pendidik mengunduh kedua bagian Mistar Konjar di atas? Kalau sudah, sahabat pendidik bisa mencetaknya dengan bantuan printer. Pencetakan dianjurkan pada kertas yang berukuran tebal, pada kertas kambing atau kertas piagam misalnya. Setelah dicetak, Mistar Konjar digunting mengikuti polanya, dan Mistar Konjar siap digunakan.

Cara Menggunakan Mistar Konjar

Sekarang penulis paparkan cara menggunakan Mistar Konjar ya. Anggap saja kita dihadapkan dengan soal konversi jarak dari kilometer ke centimeter sebagai berikut.
25 km = ... cm.
Langkah konversinya adalah sebagi berikut.
1. Ambil mistar satuan jarak.
2. Ambil mistar konversi.
 
Kita akan mengonversi kilometer, artinya letakkan bagian "Mulai" pada penanda km.
3. Satuan km akan kita konversi ke satuan cm. 
Fokuskan perhatian pada penanda cm di mistar satuan jarak.
4. Lihat kesejajaran posisi cm pada mistar satuan jarak dengan mistar konversi.
Perhatikan gambar berikut! Fokus pada lingkaran merah dan telunjuk penulis!
Mistar Konjar, Media Konversi Satuan Jarak, gurnulis.id
 
Ternyata pada mistar konversi terletak pada konversi "x 100.000". Jadi soal tersebut dapat diselesaikan sebagai berikut.
25 km = 25 x 100.000 cm = 2.500.000 cm.
Sangat mudah bukan? Kalau kita merasa sangat mudah, tentunya peserta didik merasakan hal yang sama.
 
Bagaimana dengan konversi dari satuan yang bernilai kecil ke satuan yang bernilai besar? Contohnya penulis mempunyai soal sebagai berikut.
16.000 mm = ... dam.
Sama halnya dengan cara di atas, konversi ini sangat mudah jika dilakukan dengan Mistar Konjar.
1. Ambil mistar satuan jarak.
2. Ambil mistar konversi, letakkan bagian "Mulai" pada penanda mm.
3. Fokuskan perhatian pada penanda dam di mistar satuan jarak.
4. Lihat kesejajaran posisi dam pada mistar satuan jarak dengan mistar konversi.

Perhatikan gambar berikut! Fokus pada lingkaran merah dan telunjuk penulis!
Mistar Konjar, Media Konversi Satuan Jarak, gurnulis.id

Kita lihat ternyata pada mistar konversi terletak pada konversi ": 10.000". Soal tersebut dapat diselesaikan sebagai berikut.
16.000 mm = 16.000 : 10.000 dam = 1,6 dam.
Lagi-lagi, dengan bantuan Mistar Konjar, hal ini dapat dilakukan dengan mudah. Sahabat pendidik ingin mencoba konversi dengan satuan selain yang penulis contohkan? Monggo, silahkan, dan nikmati kemudahannya.

Aplikasi Mistar Konjar

Penggunaan Mistar Konjar sangat membantu peserta didik yang penulis ampu dalam mempelajari materi konversi satuan jarak. Penulis mencetak Mistar Konjar sejumlah peserta didik agar mereka dapat mempraktikkan konversi secara individual. Hasilnya? Permasalah yang dihadapi oleh mereka terselesaikan. Penulis akhirnya tersenyum lega.
 
Pada awal penggunaannya, media ini menimbulkan sedikit ketergantungan. Namun seiring dengan tertanamnya konsep konversi Mistar Konjar dalam imajinasi peserta didik, peserta didik dapat mengonversi satuan jarak sendiri tanpa bantuan Mistar Konjar.
 
Bagaimana sahabat pendidik? Terinspirasikah untuk menggunakan media Mistar Konjar? Ayo tuliskan pada kolom komentar di bawah ini. Sahabat pendidik pun boleh mencurahkan segala keluh kesahnya dalam pembelajaran. Penulis akan berusaha mencarikan jalan keluarnya. Jangan lupa untuk terus memantau blog ini.

Salam literasi guru ndeso.
Munasifatut Thoifah Guru yang selalu ingin berbagi inspirasi.

18 Komentar untuk "Mistar Konjar, Media Konversi Satuan Jarak"

Elis Komariah mengatakan...

Semangat.. Sangat bermanfaat dan menginspirasi

Bambang Edi Purnomo mengatakan...

Luar biasa,,,mantaaab mbak,,, 👍👍👍👍

Mas slamet mengatakan...

Woooww...smkin kreatif ibu muda 1 ini...

Mutmainah Sdn2mkl mengatakan...

Trmksh ilmunya bu😊😊😊

Sakira mengatakan...

👍👍

Sakira mengatakan...

👍👍

Blog inopaino mengatakan...

.subhanaallah.....bagus banget...hebat......
kami tunggu ide2 yg lain....

taliminguru mengatakan...

Terus berkarya demi anak bangsa

Arista SM3T V Raja Ampat mengatakan...

Warbiasa mbk muna 👏👏👍

Munasifatut Thoifah mengatakan...

Terima kasih Bu. Mari sama-sama kita wujudkan pembelajaran yang mudah dimengerti siswa. 🙏

Munasifatut Thoifah mengatakan...

Semoga bermanfaat dan dapat membantu pembelajaran Pak.

Munasifatut Thoifah mengatakan...

Terima kasih Pak Slamet. Hanya berusaha membantu proses pembelajaran para pendidik Pak.

Munasifatut Thoifah mengatakan...

Sama-sama Bu. Semoga bermanfaat ya Bu...

Munasifatut Thoifah mengatakan...

🤗🤗

Munasifatut Thoifah mengatakan...

Siap Pak Paino...

Munasifatut Thoifah mengatakan...

Siap Pak Talimin...

Munasifatut Thoifah mengatakan...

Sampeyan juga luar biasa Nduk...

ElisabetSeptwinoJayaloka mengatakan...

Ya ampun..kok kamu..ya kamu..begitu kretif dan kuar biasa..aku izin copas ya ide nya.terima kasih

Posting Komentar

Iklan atas artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan bawah artikel