Iklan Header

Bentuk Soal AKM Numerasi

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id
Penjelasan tentang bentuk soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) numerasi

Assalamualaikum, halo sahabat Gurnulis. Pada artikel sebelumnya penulis telah membahas tentang bentuk soal literasi bacaan ya. Pada artikel kali ini penulis hendak membahas tentang bentuk soal numerasi. Baik numerasi maupun literasi bacaan merupakan instrumen dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Kalau sahabat pendidik belum sepenuhnya memahami tetang AKM, sahabat boleh membacanya terlebih dahulu pada tautan tersebut. Tautan tersebut akan terbuka pada tab batu pada peramban yang sahabat gunakan. Oh ya sedikit mengingatkan, AKM sendiri merupakan bagian dari Asesmen Nasional atau AN.


Definisi Numerasi

Numerasi sebelumnya pernah penulis singgung pada artikel komponen instrumen Asesmen Kompetensi Minimum ya, sahabat pendidik. Numerasi merupakan  kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia. Numerasi dimaknai sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam menggunakan pengetahuan matematika yang dimilikinya dalam menjelaskan kejadian, memecahkan masalah, atau mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat membantu peserta didik mengenali peran matematika dalam kehidupan nyata sehingga dapat membuat penilaian dan keputusan yang diperlukan serta menjadi manusia bertanggung jawab yang mampu bernalar atau berpikir logis.

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id

Bentuk Soal AKM Numerasi akan penulis kupas dari segi konten, konteks, dan level kognitifnya ya, sesuai dengan komponen adari AKM.

Bentuk Soal AKM Numerasi dari Segi Konten

Konten soal numerasi terdiri dari bilangan, geometri dan pengukuran, aljabar, dan data serta ketidakpastian.

1. Konten Bilangan

Materi bilangan dijumpai mulai dari kelas satu SD sampai dengan kelas enam SD. Materi ini terdiri dari representasi, sifat urutan, dan operasi. Pada kelas dasar, materi bilangan ditujukan untuk menilai:

  • pemahaman peserta didik dalam representasi bilangan cacah dan pecahan, dalam hal itu termasuk memahami posisi bilangan cacah dan pecahan dalam garis bilangan;
  • pemahaman mengenai sifat urutan di antaranya membandingkan pecahan dan bilangan cacah serta operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah, termasuk menghitung kuadrat dari suatu bilangan (maksimal tiga angka). 
 

Pada kelas enam, materi ditingkatkan lagi pada pemahaman tentang bilangan bulat (khususnya bilangan negatif), juga bilangan desimal dan persen. Selain itu, posisi bilangan desimal dua angka pada garis bilangan juga termasuk dalam materi ini. Pada level kelas enam ini juga peserta didik dinlai kemampuannya dalam mengurutkan beberapa bilangan yang dinyatakan dalam bentuk yang berbeda-beda serta menghitung hasil operasi dari bilangan pecahaan atau desimal, termasuk menghitung kuadrat/ pangkat dua dan kubik/ pangkat tiga dari suatu bilangan desimal dengan satu angka di belakang koma.

Contoh soal AKM numerasi dalam konten bilangan bagi kelas empat SD adalah sebagai berikut. 

P dan Q mempresentasikan bilangan pecahan pada garis bilangan berikut.

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id
 

Pertanyaan:

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id
Pasangkan P dan Q dengan nilai pecahan yang mungkin!
 

2. Konten Geometri dan Pengukuran

Materi geometri terdiri dari bangun geometri dan pengukuran. Materi ini menyebar mulai dari kelas dua hingga kelas sepuluh. Kompetensi yang dinilai adalah kemampuan dalam

  • mengenal bangun datar hingga menggunakan volume dan luas permukaan dalam kehidupan sehari-hari;
  • pemahaman peserta didik tentang pengukuran panjang, berat, waktu, volume dan debit, serta satuan luas menggunakan satuan baku.
 

Contoh soal AKM numerasi dalam konten geometri dan pengukuran bagi kelas delapan SMP/ MTs adalah sebagai berikut.

Sebuah bianglala raksas ada di tepi sungai. Lihat gambar dan diagram berikut!

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id

Bianglala itu mempunyai diameter luar 140 meter dan titik tertingginya adalah 150 meter dari dasar sungai. Bianglala itu berputar sesuai dengan arah panah yang ditunjukkan pada gambar.

Pertanyaan:
Bianglala berputar dengan kecepatan konstan. Satu putaran penuh bianglala tersebut membutuhkan waktu 40 menit. John mulai menaiki bianglala dari titik naik yaitu P. Di manakah John akan berada 30 menit kemudian?
A. Pada titik R
B. Di antara R dan S
C. Pada titik S
D. Di antara titik S dan P


3. Konten Aljabar

Materi aljabar terdiri dari persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi (termasuk pola bilangan), serta rasio dan proporsi. Persamaan dan pertidaksamaan, serta relasi dan fungsi diujikan kepada kelas dasar hingga kelas tinggi, sedangkan rasio dan proporsi hanya pada kelas menengah (kelas enam dan kelas delapan).

Murid kelas dasar pada pemahaman tentang persamaannya dinilai kemampuan  dalam menyelesaikan persamaan sederhana. Proses penilaian pemahaman meningkat seiring dengan meningkatnya kelas sampai akhirnya pada kelas 10 akan dinilai pemahaman dan penggunaan sistem persamaan dan pertaksamaan kuadrat serta sistem persamaan  linear dua hingga tiga variabel.

Pada materi pola, peserta didik kelas dasar akan dinilai mengenai pengenalan pola gambar dan objek, serta pola bilangan yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik kelas dasar. Kemudian proses penilaian meningkat hingga mencakup kemampuan peserta didik untuk menyelesaikan masalah dengan konsep fungsi. Subdomain rasio dan proporsi dinilai melalui pemahaman konsep dalam permasalahan sehari-hari termasuk aritmetika sosial.

Contoh soal AKM numerasi dalam konten aljabar bagi kelas enam SD adalah sebagai berikut.

Irsyad memiliki kepingan berbentuk persegi yang berwarna merah dan hitam. Irsyad menggunakan kepingan-kepingan tersebut untuk membentuk bentuk persegi yang lebih besar.

Persegi ukuran 3 x 3 memiliki 1 keping hitam dan 8 keping merah.

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id

Persegi ukuran 4 x 4 memiliki 4 keping hitam dan 12 keping merah.

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id

Irsyad melanjutkan untuk membentuk persegi ukuran 4 x 4, 5 x 5, 6 x 6, dan seterusnya menggunakan kepingan-kepingan tersebut dengan pola yang sama seperti pola pada kedua persegi di atas.

Pertanyaan:

Irsyad berhasil membentuk persegi dengan total kepingan hitam dan merah yang digunakan sebanyak 64 keping. Berapa banyak kepingan hitam dan kepingan merah?
………. kepingan hitam
………. kepingan merah


4. Konten Data dan Ketidakpastian

Materi data dan ketidakpastian yang paling sederhana yaitu penggunaan turus dan diagram gambar pada kelas empat dan akan meningkat menjadi penyajian data dalam tabel, diagram batang, dan diagram lingkaran pada kelas enam. Pada kelas yang lebih tinggi, murid dituntut untuk dapat menggunakan ukuran pemusatan (kelas delapan) dan penyebaran (kelas sepuluh), seperti rata-rata dan variansi suatu data. AKM Numerasi akan menilai data dan ketidakpastia, khususnya berfokus pada pemahaman cara memperoleh informasi dan penyajian data dan pemahaman mengenai ketidakpastian suatu kejadian.  

Contoh soal AKM numerasi dalam konten data dan ketidakpastian bagi kelas enam SD adalah sebagai berikut.

Grafik di bawah ini memberikan informasi tentang ekspor dari Zedland, sebuah negeri yang menggunakan satuan mata uang  zed.

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id

Pertanyaan:

Berapakah nilai ekspor total dari Zedland (dalamjuta zed) di tahun 1998?
Jawaban:……………………..


Persentase penyebaran soal AKM numerasi berdasarkan kontennya adalah sebagai berikut.

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id

Uraian dari penyebaran tersebut adalah sebagai berikut.

  • Pada kelas V (lima) SD/ MI proporsi konten bilangan, konten geometri dan pengukuran, konten data dan ketidak pastian, dan konten aljabar adalah 40% - 25% - 25% - 10%.
  • Pada kelas VIII (delapan) SMP/ MTs proporsi konten bilangan, konten geometri dan pengukuran, konten data dan ketidak pastian, dan konten aljabar adalah 30% - 30% - 30% - 10%.
  • Pada kelas XI (sebelas) SMA/ MA serta SMK proporsi konten bilangan, konten geometri dan pengukuran, konten data dan ketidak pastian, dan konten aljabar adalah 20% - 20% - 35% - 25%. 
 

Bentuk Soal AKM Numerasi dari Segi Konteks

Konteks merupakan aspek kehidupan atau situasi utuk konten-konten yang terpapar di atas. Konteks dalam AKM Numerasi mencakup konteks yang dekat dengan dunia peserta didik, sosial, budaya, lingkungan, sains, maupun keilmuan matematika. Konteks-konteks tersebut dikategorikan menjadi tiga, yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik.

 

1. Konteks Personal

Konteks personal pada AKM numerasi berfokus pada aktivitas seseorang, keluarganya, atau kelompoknya. Jenis-jenis konteks personal ini meliputi hal-hal yang berkaitan dengan:

  • persiapan makanan;
  • belanja;
  • permainan;
  • kesehatan pribadi;
  • transportasi pribadi;
  • olahraga;
  • perjalanan;
  • penjadwalan pribadi;
  • keuangan pribadi;
  • hobi;
  • cita-cita;
  • cara sesorang dalam melakukan pekerjaan seperti mengukur, menghitung biaya, memesan bahan untuk bangunan, penggajian, akuntansi, kontrol kualitas, penjadwalan, dan pengambilan keputusan terkait pekerjaan.
 

Dengan adanya konteks personal ini diharapkan peserta didik dapat mengenali peran matematika dalam kehidupan pribadi mereka. Misalnya menghitung persentase pendapatan pribadi dalam setahun yang terbuang karena tidak menghabiskan makanan.

Contoh soal AKM numerasi dalam konteks personal adalah sebagai berikut.

Suatu restoran pizza menawarkan pizza dengan dua macam topping dasar, yaitu keju dan tomat. Pelanggan juga dapat memesan pizza dengan tambahan ekstra topping. Ada empat pilihan untuk ekstra topping, yaitu daging, jamur, salami, dan zaitun.  Dina ingin memesan pizza dengan dua macam topping berbeda. Berapa banyak pilihan kombinasi topping yang bisa dipesan Dina?

Soal di atas menanyakan banyak pilihan kombinasi topping yang dapat Dina pesan. Di sini, peserta didik memposisikan diri sebagai Dina, seorang pribadi yang sedang menyelesaikan masalah pribadinya (dalam hal ini memesan makanan) dengan konsep matematika. Oleh karena itu, soal ini masuk dalam konteks personal.

 

2. Konteks Sosial Budaya

Konteks sosial budaya pada AKM numerasi berfokus pada masalah komunitas atau masyarakat (baik itu lokal/daerah, nasional, maupun global). Jenis-jenis konteks sosial budaya ini meliputi hal-hal:

  • dapat meliputi sistem pemungutan suara;
  • transportasi publik;
  • pemerintahan;
  • kebijakan publik;
  • demografi;
  • periklanan;
  • statistik;
  • ekonomi nasional.
 

Dengan adanya konteks sosial budaya ini, diharapkan peserta didik dapat mengenali peran matematika dalam hidup sebagai anggota komunitas yang konstruktif. Misalnya menghitung persentase makanan yang terbuang (wastefood) di seluruh dunia setiap harinya atau menghitung persentase penduduk yang mengalami kelaparan.

Contoh soal AKM numerasi dalam konteks sosial budaya adalah sebagai berikut.

Seorang reporter berita menunjukkan grafik dan menyampaikan bahwa:
“Grafik menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kriminalitas yang sangat  pesat dari tahun 1998 ke 1999.”

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id

Apakah penafsiran grafik oleh reporter tersebut tepat? Berikan penjelasan!

Soal ini menanyakan pendapat peserta didik mengenai penafsiran grafik kriminalitas oleh seorang reporter. Dalam hal ini, peserta didik akan memposisikan diri sebagai anggota masyarakat yang akan memberikan respon /pendapat mengenai pernyataan reporter mengenai perilaku penyimpangan sosial yang terjadi (dalam hal ini kriminalitas) dengan menggunakan konsep membaca data. Oleh karena itu, soal ini masuk dalam konteks sosial-budaya.

 

3. Konteks Saintifik

Konteks saintifik pada AKM numerasi berfokus pada aplikasi matematika di alam semesta dan isu serta topik yang berkaitan dengan sains dan teknologi. Jenis-jenis konteks saintifik ini meliputi hal-hal:

  • cuaca atau iklim;
  • ekologi;
  • ilmu medis (obat-obatan);
  • ilmu ruang angkasa;
  • genetika;
  • pengukuran;
  • keilmuan matematika itu sendiri.
 

Konteks yang terkait dengan keilmuan matematika disebut konteks intra-matematika, sedangkan yang terkait dengan keilmuan lainnya disebut ekstra-matematika. Misalnya menghitung volume bangun ruang termasuk intra-matematika, sedangkan menghitung waktu paruh zat radioaktif termasuk ekstra-matematika.

Contoh soal AKM numerasi dalam konteks sainitifik intra-matematika adalah sebagai berikut.

Suatu rumah memiliki atap berbentuk limas.

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id


Gambar di bawahadalah model matematikadari atap rumah yang dibuat oleh siswa.

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id

Lantai loteng, yaitu persegi ABCD pada gambar, berupa persegi. Rangka atap  adalah rusuk balok EFGH.KLMN. E adalah titik tengah AT, F adalah titik tengah BT, G adalah titik tengah CT, dan H adalah titik tengah DT. Semua rusuk limas memiliki panjang 12 m.
 

Pertanyaan 1:
Luas lantai loteng ABCD = …. m².
 

Pertanyaan 2:
Panjang EF = … m.

Soal tersebut memang diawali dengan konteks dunia nyata, yaitu atap rumah. Namun, konteks tersebut pada akhirnya diabaikan karena model matematika dari atap rumah sudah disediakan langsung di soal. Dalam hal ini, fokus peserta didik adalah bentuk formal matematika.

Lanjut pada contoh kedua.

Pilihlah gambar di bawah yang sesuai dengan deskripsi!

Segitiga PQR adalah segitiga siku-siku di titik R. Ruas garis RQ lebih pendek dari  ruas garis PR. M adalah titik tengah PQ, sedangkan N adalah titik tengah QR. S terletak di dalam segitiga.

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id
Ruas garis MN lebih panjang dari ruas garis MS?

Soal ini tidak menggunakan konteks dunia nyata. Namun demikian, penyelesaian soal ini tidak bersifat prosedural. Soal ini mengukur kompetensi peserta didik dalam geometri.

Contoh soal AKM numerasi dalam konteks sainitifik ekstra-matematika adalah sebagai berikut.

Untuk diobati penyakitnya, seorang pasien di rumah sakit disuntik obat. Tubuh pasien secara bertahap mengolah obat tersebut sehingga setelah 1 jam hanya tersisa 60% obat yang masih aktif. Pola ini berlanjut terus, yaitu di akhir setiap satu jam hanya ada 60% obat dari periode satu jam sebelumnya yang masih aktif. Pasien tersebut diberi dosisi 300 mg obat pada pukul 8 pagi. 

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id

Lengkapi tabel tersebut dengan menuliskan sisa obat yang masih aktif di akhir  setiap periode satu jam.

Konteks saintifik pada contoh tersebut adalah mengenai tingkat kepekatan obat. Pada soal di atas, peserta didik menerapkan ilmu matematika berupa pola bilangan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kepekatan obat. Konteks pada soal ini melekat dalam prosedur penyelesaian soal dari awal hingga akhir. Dalam hal ini, fokus peserta didik bukan hanya tentang pola bilangan, melainkan juga tentang jumlah obat yang masih tetap aktif di tubuh seorang pasien. Oleh karena itu, soal ini bisa dikategorikan sebagai soal dengan konteks ekstra-matematika.

Persentase penyebaran soal AKM berdasarkan konteksnya adalah sebagai berikut.

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id

Uraian dari penyebaran tersebut adalah sebagai berikut.

  • Pada kelas V (lima) SD/ MI proporsi konteks personal, koteks sosial budaya, dan konteks saintifik adalah 60% - 30% - 10%. Persentase 10% pada konteks saintifik terdiri dari 3% konteks intra-matematika dan 7% konteks extra-matematika.
  • Pada kelas 8 (delapan) SMP/ MTs proporsi konteks personal, koteks sosial budaya, dan konteks saintifik adalah 40% - 40% - 20%. Persentase 20% pada konteks saintifik terdiri dari 7% konteks intra-matematika dan 13% konteks extra-matematika.
  • Pada kelas XI (sebelas) SMA/ MA dan SMK proporsi konteks personal, koteks sosial budaya, dan konteks saintifik adalah 30% - 40% - 30%. Persentase 30% pada konteks saintifik terdiri dari 10% konteks intra-matematika dan 20% konteks extra matematika.
 

Bentuk Soal AKM Numerasi dari Segi Level Kognitif

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) mengharuskan peserta didik menggunakan berbagai keterampilan kognitif dalam menjawab soal-soal. Level kognitif numerasi Asesmen Kompetensi Minimum dibagi menjadi tiga level, yaitu pemahaman (knowing), penerapan (applying), dan penalaran (reasoning).

 

1. Level Kognitif Pemahaman (Knowing)

Soal dalam level kognitif pemahaman (knowing) ini menilai kemampuan pengetahuan peserta didik tentang fakta, proses, konsep, dan prosedur. Kata kunci yang biasa digunakan pada level kognitif pemahaman (knowing) antara lain adalah sebagai berikut.

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id
Uraiannya adalah sebagai berikut.
  • Mengingat, contohnya adalah Mengingat definisi, sifat bilangan,unit pengukuran, sifat bentuk geometris, notasi bilangan.
  • Mengidentifikasi, contohnya adalah mengidentifikasi bilangan, ekpresi, kuantitas, dan bentuk dan mengidentifikasi identitas yang secara matematis setara seperti desimal, persentase, pecahan.
  • Mengklasifikasikan, contohnya adalah mengklasifikasikan bilangan, ekspresi, jumlah, dan bentuk-bentuk yang memiliki sifat yang serupa.
  • Menghitung, contohnya adalah melakukan prosedur algoritma penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian serta kombinasinya, melakukan prosedur aljabar yang efektif.
  • Mengambil atau memperoleh, contohnya adalah mengambil atau memperoleh informasi dari bagan, tabel, teks, atau sumber-sumber yang lain.
  • Mengukur, contohnya adalah menggunakan instrumen pengukuran dan memilih unit yang tepat.
 

Contoh soal AKM numerasi pada level pemahaman (knowing) adalah sebagai berikut.

Waktu Dekomposisi

Setiap material sampah akan mengalami penguraian. Material sampah dapat berupa sampah organik dan sampah anorganik. Waktu yang diperlukan untuk mengurai sempurna disebut waktu dekomposisi. Berikut waktu dekomposisi berdasarkan jenis material sampah.

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id

Sampah anorganik lebih lama terurai dibandingkan dengan sampah organik. Waktu dekomposisi popok sekali pakai lebih lama dari plastik, namun kurang dari kulit sintesis. Berapa waktu dekomposisi yang mungkin dari popok sekali pakai?

a. 100 tahun.
b. 250 tahun.
c. 375 tahun.
d. 475 tahun.
e. 575 tahun.

 

Soal tersebut merupakan contoh soal level knowing karena untuk menjawab pertanyaan yang diberikan, peserta didik cukup mengambil informasi dalam stimulus yang diberikan tanpa melakukan analisis terlebih dahulu. Kompetensi yang dibutuhkan dalam menjawab soal ini hanya cara membaca data pada diagram batang.


2. Level Kognitif Penerapan (Applying)

Soal pada level kognitif penerapan (applying) ini menilai kemampuan matematika dalam menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang fakta-fakta, relasi, proses, konsep, prosedur, dan metode pada konteks situasi nyata untuk menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan. Kata kunci yang biasa digunakan pada level ini antara lain memilih/ menentukan, menyatakan/ membuat model, dan menerapkan/ melaksanakan. Kata kunci yang biasa digunakan pada level kognitif penerapan (applying) antara lain adalah sebagai berikut.

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id
Uraiannya adalah sebagai berikut.
  • Memilih strategi, contohnya adalah menentukan operasi, strategi, dan aturan yang sesuai dan efisien untuk memecahkan masalah dunia nyata yang dapat diselesaikan dengan menggunakan berbagai metode.
  • Menyatakan/ membuat modul, contohnya adalah menyajikan data dalam tabel atau grafik, merumuskan persamaan, pertidaksamaan, gambar geometris, atau diagram yang memodelkan suatu masalah, membangun sebuah representasi dari hubungan matematika yang diberikan. 
  • Menerapkan/ melaksanakan, contohnya adalah menerapkan/melaksanakan strategi dan operasi untuk memecahkan masalah dunia nyata yang berkaitan dengan konsep dan prosedur matematika yang dikenal.
  • Menafsirkan, contohnya adalah memberikan interpretasi atau tafsiran terhadap penyelesaian masalah yang diperoleh
 

Contoh soal AKM numerasi pada level penerapan (applying) adalah sebagai berikut.

Tabel Waktu Dekomposisi Sampah Organik

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id

Perhatikan diagram A dan B berikut!

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id

Seorang siswa membaca tabel dan diagram tersebut. Ia menyatakan bahwa selisih waktu dekomposisi pada diagram A sama dengan diagram B. Pernyataan tersebut dikoreksi oleh gurunya. Manakah koreksi yang benar dari guru tersebut?

a. Perhatikan jenis material sampah di kedua diagaram!
b. Perhatikan satuan unit waktu dekomposisi!
c. Perhatikan tinggi diagram batang setiap jenis materia sampah!
d. Perhatikan titik nol dari sumbu diagram!

 

Meskipun sekilas soal tersebut seperti meminta peserta didik melakukan suatu evaluasi, soal tersebut hanya termasuk level applying. Hal ini disebabkan peserta didik hanya membutuhkan kompetensi cara membuat model diagram batang dari sekumpulan data yang diberikan, untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.


3. Level Kognitif Penalaran (Reasoning)

Soal dalam level kognitif penalaran (reasoning) ini menilai kemampuan penalaran peserta didik dalam menganalisis data dan informasi, membuat kesimpulan, dan memperluas pemahaman mereka dalam situasi baru, meliputi situasi yang tidak diketahui sebelumnya atau konteks yang lebih kompleks. Pertanyaan dapat mencakup lebih dari satu pendekatan atau strategi. Kata kunci yang biasa digunakan pada level kognitif penalaran (reasoning) antara lain adalah sebagai berikut.

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id

Uraiannya adalah sebagai berikut.
  • Menganalisis, contohnya adalah menentukan, menggambar, atau menggunakan hubungan dalam bilangan, ekspresi, jumlah, dan bentuk.
  • Memadukan, contohnya adalah menghubungkan elemen, pengetahuan yang berbeda, menghubungkan representasi untuk memecahkan masalah.
  • Mengevaluasi, contohnya adalah menilai strategi pemecahan masalah dan solusi alternatif.
  • Menyimpulkan, contohnya adalah membuat kesimpulan yang valid berdasarkan informasi dan fakta-fakta.
  • Membuat justufukasi, contohnya adalah memberikan argumen matematis untuk mendukung klaim.
 
Contoh soal AKM numerasi pada level penalaran (reasoning) adalah sebagai berikut.

Waktu Dekomposisi

Setiap material sampah akan mengalami penguraian. Material sampah dapat berupa sampah organik dan sampah anorganik. Waktu yang diperlukan untuk mengurai sempurna disebut waktu dekomposisi. Berikut waktu dekomposisi berdasarkan jenis material sampah.

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id

Pilih setuju atau tidak setuju dan berikan penjelasanmu!

Seorang siswa ingin menggabungkan data waktu dekomposisi sampah organik dan anorganik menjadi sebuah diagram batang. Ibu guru tidak menyarankan hal tersebut. Setujukah kamu dengan saran ibu guru? Jelaskan!

Untuk menyelesaikan soal ini,  peserta didik harus melakukan justifikasi terhadap kemungkinan penggabungan data waktu dekomposisi sampah organik dan anorganik menjadi sebuah diagram batang. Untuk memperkuat argumennya, peserta didik harus mengevaluasi kemungkinan penggabungan kedua data dengan menggunakan konsep hubungan satuan waktu dan penyajian data dalam diagram batang.

Persentase penyebaran soal AKM numerasi berdasarkan level kognitifnya adalah sebagai berikut.

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id

Uraian dari penyebaran tersebut adalah sebagai berikut.

  • Pada kelas V (lima) SD/ MI proporsi level kognitif pemahaman (knowing), level kognitif penerapan (applying), dan level kognitif penalaran (reasoning) adalah 30% - 50% - 20%.
  • Pada kelas VIII (delapan) SMP/ MTs proporsi level kognitif pemahaman (knowing), level kognitif penerapan (applying), dan level kognitif penalaran (reasoning) adalah 25% - 50% - 25%.
  • Pada kelas XI (sebelas) SMA/ MA serta SMK proporsi level kognitif pemahaman (knowing), level kognitif penerapan (applying), dan level kognitif penalaran (reasoning) adalah 20% - 50% - 30%.
 

Demikianlah bahasan tentang bentuk soal AKM atau Asesmen Kompetensi Minimum. Sumber penulisan artikel ini adalah buku "Desain Pengembangan Soal AKM" yang diterbitkan oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pusmenjar Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud) tahun 2020. Bukunya adalah seperti ini.

Bentuk Soal AKM Numerasi - www.gurnulis.id
Sahabat pendidik dapat mengunduhnya pada tautan di bawah ini.

 

UNDUH BUKU DESAIN PENGEMBANGAN SOAL AKM

 

Siapkah para murid mengikuti AKM? Siap atau tidak siap, kita harus mempersiapkan mereka. Salam literasi guru ndeso.

Munasifatut Thoifah Guru yang selalu ingin berbagi inspirasi.

Belum ada Komentar untuk "Bentuk Soal AKM Numerasi"

Posting Komentar

Iklan atas artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan bawah artikel