Iklan Header

Unduh Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 SD MI Fase A Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 SD MI Kurikulum Merdeka - www.gurnulis.id
Unduhan lengkap Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 SD/ MI Kurikulum Merdeka.

Ulasan Modul Ajar

Halo Sahabat Gurnulis. Salah satu perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah modul ajar. Bahasan mengenai cara penyusunan modul ajar ini telah penulis ulas dalam tulisan "Menyusun Modul Ajar Kurikulum Merdeka". Modul ajar ini memiliki fungsi yang sama dengan RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 SD/ MI fase A Kurikulum Merdeka ini merupakan rancangan pembelajaran Bahasa Indonesia yang ditujukan untuk satu tujuan pembelajaran berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun untuk fase A atau kelas 1 Sekolah Dasar. Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka ditujukan untuk membantu pendidik mengajar secara lebih fleksibel dan kontekstual, tidak selalu menggunakan buku teks pelajaran. Modul ajar ini dapat menjadi pilihan lain atau alternatif strategi pembelajaran.
 
Sebelum merancang sebuah modul ajar, pendidik perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut.
  • Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu, apakah merujuk pada buku teks saja sudah cukup atau perlu menggunakan modul ajar?
  • Jika membutuhkan modul ajar, apakah dapat menggunakan modul ajar yang telah disediakan, memodifikasi modul ajar yang  disediakan, atau perlu membuat modul ajar  baru?
Komponen minimum dari suatu modul ajar adalah sebagai berikut.
  • Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran).
  • Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan pembelajaran yang dicapai dalam satu atau lebih pertemuan.
  • Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya.
  • Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya.
  • Media pembelajaran yang digunakan, termasuk, misalnya bahan bacaan yang digunakan, lembar kegiatan, video, atau tautan situs web yang perlu dipelajari peserta didik.
Secara lengkap, komponen modul ajar meliputi hal-hal berikut.
  • Informasi umum.
    • Identitas penulis modul.
    • Kompetensi awal.
    • Profil pelajar Pancasila.
    • Sarana dan prasarana.
    • Target peserta didik.
    • Model pembelajaran yang digunakan.
  • Komponen inti.
    • Tujuan pembelajaran.
    • Asesmen.
    • Pemahaman bermakna.
    • Pertanyaan pemantik.
    • Kegiatan pembelajaran.
    • Refleksi peserta didik dan pendidik.
  • Lampiran.
    • Lembar kerja peserta didik.
    • Pengayaan dan remedial.
    • Bahan bacaan pendidik dan peserta didik.
    • Glosarium Daftar pustaka.
Pada kesempatan ini, penulis menyediakan download Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 SD/ MI Fase A Kurikulum Merdeka. Tautannya terdapat di bawah deskripsi.

Deskripsi Kumpulan Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 SD/ MI Fase A Kurikulum Merdeka

Format
 : Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Jenjang  : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran  : Bahasa Indonesia
Fase  : Fase A
Kelas  : Kelas 1
Bab  : Bab 1 sampai dengan Bab 10
 
 

Bentuk Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 SD/ MI Fase A Kurikulum Merdeka

Salah satu modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 (satu) SD/ MI Fase A Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut.

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA

INFORMASI UMUM
A.  Identitas Modul
Penyusun
 : Nama Guru
Instansi
 : SD Negeri Gurnulis
Tahun Penyusunan
 : Tahun 2022
Jenjang Sekolah
 : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran
 : Bahasa Indonesia
Fase/ Kelas
 : Fase A/ Kelas 1
Bab
 : Bab 1 - Bunyi Apa?
Tema
 : Bunyi dan Pancaindera
Alokasi Waktu
 : 6 Minggu
 
B. Kompetensi Awal
  • Peserta didik dapat mengenali bentuk dan bunyi huruf.
  • Peserta didik dapat membaca suku kata ‘ba-’, ‘bi-’, ‘bu-’, ‘be-’, dan ‘bo-’.
  • Peserta didik dapat menulis nama sendiri.

C. Profil Pelajar Pancasila
  • Mandiri.
  • Bernalar kritis.
  • Kreatif.

D. Sarana dan Prasarana
  • Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Bahasa Indonesia, Aku Bisa! Buku Siswa SD Kelas I, Penulis: Soie Dewayani.
  • Buku lain yang relevan.
  • Kartu huruf.
  • Kartu kata.
  • Kartu bergambar benda-benda yang memiliki suku kata ‘ba-‘, ‘bi-‘, ‘bu-‘, ‘be-‘, ‘bo-‘.
  • Alat tulis dan alat warna.
  • Buku-buku bacaan fiksi dan nonfiksi yang bertema pancaindra.
  • Lembar kerja peserta didik, laptop, handphone, LCD proyektor.

E. Target Peserta Didik
  • Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
  • Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.

F. Jumlah Peserta Didik
Minimal 15 peserta didik dan maksimal 25 peserta didik.

G. Model Pembelajaran
Model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning.

KOMPONEN INTI
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran:
  • Dengan menyimak dan menanggapi bacaan tentang bunyi dan pancaindra secara lisan, peserta didik dapat mengenali abjad, merangkai suku kata yang diawali huruf ‘b’, menulis huruf ‘B’ dan ‘b,’ serta menulis namanya sendiri.
Capaian Pembelajaran
Membaca:
Mengenali bentuk dan melafalkan bunyi huruf.
Menulis:
Menuliskan kata-kata yang sering ditemui.
Membaca:
Mengenali dan mengeja kombinasi abjad pada suku kata dan kata yang sering ditemui.
Membaca:
Mengenali dan mengeja kombinasi abjad pada kata dan suku kata yang sering ditemui.

B. Pemahaman Bermakna
  • Meningkatkan kemampuan siswa tentang mengenali bentuk dan bunyi huruf.
  • Meningkatkan kemampuan siswa tentang membaca suku kata ‘ba-’, ‘bi-’, ‘bu-’, ‘be-’, dan ‘bo-’.
  • Meningkatkan kemampuan siswa tentang menulis nama sendir.

C. Pertanyaan Pemantik
  • Pernahkah kalian mendengar suara “Duk! Duk!”?
  • Biasanya, apa yang berbunyi “Duk! Duk!”?
  • Bagaimana Cara Merawat Indera Pendengar?

D. Persiapan Belajar
Pada hari-hari pertama di kelas satu, peserta didik mungkin merasa belum nyaman bersekolah. Oleh karena itu, guru perlu membuat suasana belajar yang menyenangkan pada masa peserta didik beradaptasi dan berkenalan dengan teman-teman barunya. Membacakan cerita bergambar merupakan salah satu kegiatan yang menenangkan dan membuat peserta didik nyaman.

Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan menyapa para peserta didik agar mereka nyaman pada hari pertama di kelas satu. Guru dapat bertanya, apakah mereka senang mendengarkan cerita. Untuk membantu mengingat nama peserta didik, guru dapat membuat kartu nama yang disematkan pada baju masing-masing peserta didik. Guru juga dapat membuat papan nama di kelas yang berisi nama-nama peserta didik. Tunjukkan bahwa nama pada kartu nama mereka sama dengan nama yang ditempel pada papan nama di kelas.

E. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Pendahuluan
  • Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan kelas ( menyapa, berdoa, dan mengecek kehadiran ).
  • Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
  • Guru menyapa para peserta didik dan mengajak mereka berbincang tentang apa yang mereka lihat dalam perjalanan ke sekolah hari ini.
  • Guru menjelaskan bahwa ia akan membacakan buku dan menunjukkan sampul cerita untuk diamati peserta didik.
  • Guru juga mendiskusikan tata cara menyimak dan berdiskusi.
  • Guru mengajak peserta didik mengamati gambar sampul dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Kegiatan Inti
Menyimak
Kebiasaan dan tata cara menyimak perlu diperkenalkan kepada peserta didik kelas satu. Guru dapat memperkenalkan kode bunyi berupa alat tertentu (misalnya lonceng atau alat musik sederhana atau mainan yang mengeluarkan bunyi) atau lagu. Kode bunyi ini menjadi penanda bahwa peserta didik harus berkumpul di tengah kelas untuk mendengarkan buku dibacakan atau menyimak cerita guru dan teman.
Membaca
Sebagian peserta didik mungkin dapat menyebutkan atau menyanyikan huruf ‘a’ hingga ‘z’, tetapi mereka belum tentu dapat mengenali bentuknya. Sering pula peserta didik dapat menyebutkan dan mengenali bentuk abjad, tetapi tidak dapat melafalkan bunyinya sehingga tidak dapat merangkainya dengan bunyi huruf lain untuk membentuk bunyi suku kata. Oleh karena itu, kegiatan mengenali bentuk dan melafalkan bunyi abjad sangat penting.
Menulis
Guru perlu memastikan bahwa setiap peserta didik menulis dengan postur tubuh yang baik untuk melatih kemampuan motorik halus, koordinasi otak, dan konsentrasinya. Pada kegiatan menulis, guru dapat berkeliling untuk memberikan bantuan dan mengingatkan peserta didik untuk mengoreksi postur tubuhnya. Pastikan peserta didik duduk tegak dengan posisi kaki rileks pada lantai, tubuh menghadap meja, kertas atau buku miring 30 hingga 40 derajat ke arah tangan yang menulis.
Berbicara
Secara bergiliran, minta peserta didik untuk menunjukkan kartu nama masing-masing di depan kelas. Minta peserta didik memperkenalkan namanya (beserta nama lengkap jika memang cukup waktu dan kondusif), juga benda kesukaannya yang telah digambar di bagian belakang kartu tersebut. Guru dapat memeragakan cara memperkenalkan diri dengan membacakan kartu namanya sendiri dan menceritakan benda/makanan kesukaannya yang digambar pada kartu tersebut.
Membaca
Membaca kata dan suku kata.
  • Minta peserta didik mengingat bunyi huruf yang telah dilafalkan pada kegiatan sebelumnya. Kemudian, ajak peserta didik berlatih membaca suku kata dengan kombinasi konsonan dan vokal ‘o’ dan ‘i’ pada poster di dinding kelas.
  • Pada saat mengeja suku kata, beri penekanan pada bunyi huruf ‘b’ dan bunyinya ketika dirangkai dengan huruf ‘o’ dan ‘i’.
  • Lalu, minta peserta didik merangkai serta mengeja huruf dan suku kata pada frasa ‘bola biru Boni’.
Membaca kartu kata.
  • Minta peserta didik membaca/ mengeja ulang suku kata yang diawali dengan ‘bo-’ atau ‘bi-’.
  • Minta peserta didik mengenali suku kata ‘bo-’ atau ‘bi-’ pada setiap kata pada kartu kata.
  • Buatlah tabel di papan tulis dengan dua kolom untuk ‘bo-’ dan ‘bi-’.
  • Guru memberikan satu kartu kata kepada setiap peserta didik dan meminta masing-masing untuk menempelkan setiap kartu kata pada kolom ‘bo-’ dan ‘bi-’, tergantung pada suku kata awal kata yang terdapat di kartu yang dipegangnya.
  • Buat kegiatan membaca menyenangkan dan berilah penghargaan kepada setiap capaian peserta didik.
Mengamati
Mengamati gambar "Pagi yang Sibuk" dengan rincian kegiatan sebagai berikut.
  • Bacakan judul gambar “Pagi yang Sibuk”. Tanyakan kepada para peserta didik, di mana mereka mendengar kata ‘sibuk’? Biasanya, apa yang sibuk? Apa kira-kira arti ‘pagi yang sibuk’? Mengamati gambar sekilas, kira-kira apa maksudnya ‘pagi yang sibuk’?
  • Beri waktu kepada mereka untuk mengamati gambar. Setelah itu, ajukan pertanyaan yang ada di Buku Siswa. Tentu, guru dapat memberikan pertanyaan lain yang relevan dan mengembangkan pertanyaan baru dari jawaban-jawaban peserta didik.
Menirukan dan Melakukan
Mencocokan bunyi binatang dengan rincian kegiatan sebagai berikut.
  • Minta peserta didik menebak huruf depan dari setiap bunyi-bunyian yang terdapat pada Buku Siswa. Guru juga dapat mengajak peserta didik melafalkan bunyi-bunyian tersebut bersama-sama.
  • Minta peserta didik menunjuk binatang sesuai dengan bunyinya.
Berbicara
Mendiskusikan bunyi di sekitar dengan rincian kegiatan sebagai berikut.
  • Ajak peserta didik berjalan-jalan di sekitar sekolah untuk mengenal lingkungan sekolah. Sebelum keluar dari kelas, katakan kepada para peserta didik bahwa mereka akan mengenal ruangan-ruangan yang ada di sekolah. Selain itu, mereka harus mendengarkan bunyi-bunyian yang ada di lingkungan sekolah.
  • Saat kembali ke kelas, berdiskusilah dengan para peserta didik. Tanyakan, bunyi apa saja yang mereka dengar tadi? Bunyi apa yang baru sekali ini mereka dengar? Bunyi apa yang sama dengan bunyi yang ada di rumah mereka?
  • Kemudian, diskusikan pertanyaan dalam Buku Siswa: bunyi apa yang mereka dengar pada siang dan malam hari? Bunyi apa yang dapat mereka dengar dari gambar-gambar yang ada di Buku Siswa?
  • Ingatkan peserta didik untuk menaati aturan berbicara yang telah disepakati pada kegiatan menyimak.
  • Kegiatan menirukan bunyi binatang ini melatih tanggapan peserta didik terhadap gambar. Kegiatan ini tidak dinilai.
Menyimak
Membaca teks informasi "Pancaindra" dengan rincian kegiatan sebagai berikut.
  • Guru membaca teks “Pancaindraku”, lalu meminta peserta didik menirukannya.
  • Saat peserta didik menirukan membaca teks, guru menunjuk setiap kata pada kalimat dan tanda titik yang mengakhiri kalimat tersebut.
Menulis
  • Menulis huruf "B" dan huruf "b".
  • Memegang pensil dengan benar.
Membaca
Membaca kartu kata dengan rincian kegiatan sebagai berikut.
  • Guru meminta peserta didik membaca/mengeja ulang suku kata yang diawali dengan ‘ba-’, ‘bu-’, dan ‘be-’.
  • Guru meminta peserta didik mengenali suku kata ‘ba-’, ‘bu-’, atau ‘be-’ pada setiap kata pada kartu kata.
Berbicara
Mendiskusikan kata baru "sibuk" dengan rincian kegiatan sebagai berikut.
  • Minta peserta didik mengamati gambar dan mendiskusikan adegan atau kejadian yang terdapat pada gambar tersebut.
  • Dari kedua gambar tersebut, mana yang lebih ramai/ sibuk? Mengapa? Kapan latar kejadian pada gambar tersebut? Pagi, siang, sore, atau malam hari?
  • Kegiatan mendiskusikan gambar ini melatih tanggapan lisan peserta didik terhadap gambar yang diamatinya. Kegiatan ini tidak dinilai.
Kegiatan Penutup
  • Guru menunjukkan kartu bertuliskan ‘bola’, ‘biru’, ‘buku’, ‘baju’, ‘batu’, dan mengajak peserta didik membacanya bersama-sama.
  • Guru mengatakan bahwa peserta didik harus menghafalkan lima bentuk kata tersebut karena guru akan menunjukkannya setiap hari.
  • Guru mengajak para peserta didik untuk mengingat kembali cerita “Duk! Duk!” dan menanyakan apakah mereka menyukai cerita tersebut.
  • Guru memberikan pesan penutup tentang permainan di rumah yang bisa dilakukan dengan bola dan mengingatkan peserta didik untuk bermain bola dengan aman di rumah.
  • Guru mengajak peserta didik untuk menyanyikan lagu penutup.

F. Jurnal Membaca
Jurnal Membaca
Pastikan peserta didik membaca setiap hari. Pada kegiatan 15 menit membaca sebelum pembelajaran setiap hari, guru dapat membacakan buku pengayaan fiksi dan nonfiksi bergambar yang terkait dengan tema pembelajaran. Apabila buku dengan tema terkait tidak tersedia, guru dapat membacakan buku apa saja yang sesuai dengan minat dan jenjang peserta didik.
 
Saat ini buku pengayaan tersedia dalam bentuk digital dan dapat diunduh dengan cuma-cuma. Guru dapat memperkenalkan buku-buku tersebut kepada peserta didik dan keluarganya di rumah. Buku yang disarankan di Buku Siswa, Aku Suka Caramu, dapat diakses dari laman literacycloud.org dan selanjutnya dapat disimpan luring. Guru perlu memberikan petunjuk kepada orang tua tentang cara membantu peserta didik mengisi Jurnal Membaca ini. 

Membaca
Peserta didik perlu terpajan dengan bentuk kata-kata yang sering ditemui. Hal ini akan mempercepat prosesnya belajar membaca. Cetaklah kata-kata tersebut pada kartu-kartu. Anda juga dapat menulisnya di lembaran karton yang dipotong-potong membentuk kartu. Tunjukkan kata-kata tersebut kepada para peserta didik setiap hari dan minta mereka membacanya. Guru kemudian dapat menyimpan kartu-kartu ini pada kamus dinding kelas. Apabila kondisinya memungkinkan, kartu-kartu tersebut dapat diperbanyak dan diberikan kepada peserta didik yang belum lancar membaca untuk digunakan di rumah. Berikan panduan kepada orang tua/wali untuk menunjukkannya kepada peserta didik di rumah setiap hari.
 
G. Refleksi
Memetakan kemampuan awal peserta didik dengan kegiatan memetakan peserta didik sesuai dengan kemampuan masing-masing melalui asesmen formatif dalam kegiatan berikut.
  • Mengenali bentuk dan bunyi huruf.
  • Membaca suku kata ‘ba-’, ‘bi-’, ‘bu-’, ‘be-’, dan ‘bo-’.
  • Menulis nama sendiri.
Guru memetakan peserta didik untuk mendapatkan bimbingan secara individual atau bimbingan dalam kelompok kecil melalui kegiatan pendampingan atau perancah. Guru juga perlu merencanakan kegiatan pengayaan untuk peserta didik yang memiliki minat khusus atau kemampuan belajar di atas teman- temannya. Dengan demikian, asesmen akhir Bab 1 ini membantu guru untuk merencanakan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kompetensi peserta didik.
 
H. Asesmen/ Penilaian
Asesmen formatif.
Kegiatan pada Bab 1 dapat dinilai menggunakan contoh rubrik penilaian yang disediakan pada kegiatan- kegiatan tersebut. Asesmen ini pun merujuk kepada Alur Konten Capaian Pembelajaran yang dikutip pada kegiatan-kegiatan tersebut. Kegiatan lain dilakukan sebagai pembiasaan dan latihan; tidak diujikan.
 
I. Kegiatan Pengayaan dan Remedial
Inspirasi kegiatan pengayaan:
Guru membawa aneka benda untuk diraba dan dicium peserta didik. Apa perbedaan benda-benda tersebut? Dapatkah peserta didik menebak nama benda dengan mata tertutup?
Remedial:
Remedial dilakukan dengan diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang siswa yang belum mecapai CP.
 
Nama Tempat,  Tanggal
Guru Kelas 1

Nama Guru Gurnulis
 
LAMPIRAN
A. Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik
Berisikan lembar kerja peserta didik.
 
B. Bahan Bacaan 
Bahan bacaan siswa:
  • Buku-buku bacaan fiksi dan nonfiksi yang bertema pancaindra.
  • Buku Siswa, Aku Suka Caramu, dapat  diakses dari laman literacycloud.org.
Bahan bacaan guru: artikel bertema pancaindra.

C. Glosarium
  • Alur konten capaian pembelajaran: elemen turunan dari capaian pembelajaran yang menggambarkan pencapaian kompetensi secara berjenjang.
  • Alat peraga: alat bantu yang digunakan guru dalam pembelajaran agar materi yang diajarkan mudah dipahami oleh peserta didik
  • Asesmen: upaya untuk mendapatkan data dari proses dan hasil pembelajaran untuk mengetahui pencapaian peserta didik di kelas pada materi pembelajaran tertentu.
  • Asesmen diagnosis: asesmen yang dilakukan pada awal tahun ajaran guna memetakan kompetensi para peserta didik agar mereka mendapatkan penanganan yang tepat
  • Asesmen formatif: pengambilan data kemajuan belajar yang dapat dilakukan oleh guru atau peserta didik dalam proses pembelajaran  asesmen sumatif: penilaian hasil belajar secara menyeluruh yang meliputi keseluruhan aspek kompetensi yang dinilai dan biasanya dilakukan pada akhir periode belajar.
  • Berpikir lantang: mengungkapkan proses berpikir dengan lantang agar orang lain dapat belajar dan memperoleh informasi dari proses tersebut.
  • Buku pengayaan: buku yang digunakan sebagai penunjang atau pelengkap buku pelajaran utama  
  • Capaian pembelajaran: kemampuan pada akhir masa pembelajaran yang diperoleh melalui serangkaian proses pembelajaran.
  • Diorama: sajian pemandangan alam dalam bentuk tiga dimensi dengan menempatkan objek di depan sebuah latar sehingga menggambarkan keadaan alam yang sebenarnya
  • Fonem: satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, misalnya /h/ adalah fonem karena membedakan makna kata ‘harus’ dan ‘arus’.
  • Fakta: hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.
  • Fiksi: cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya).
  • Intonasi: ketepatan pengucapan dan irama dalam kalimat agar pendengar memahami makna kalimat tersebut dengan benar.
  • Kata ajaib: sebutan untuk ungkapan santun yang wajib dikenal dan digunakan peserta didik dalam kesehariannya.
  • Keterampilan sosial: kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan efektif serta berinteraksi dengan orang lain secara verbal dan nonverbal sesuai dengan norma sosial dan budaya
  • Kompetensi: kemampuan atau kecakapan seseorang untuk mengerjakan pekerjaan tertentu.
  • Literasi dasar: kecakapan membaca dan menulis permulaan yang harus dikuasai di jenjang awal pendidikan formal.
  • Literasi finansial: pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan finansial untuk meningkatkan kesejahteraan.
  • Lembar amatan: catatan yang berisi sikap dan/atau keterampilan peserta didik untuk diamati guru.
  • Media digital: format konten yang dapat diakses oleh perangkat-perangkat digital.
  • Membaca nyaring: membacakan buku atau kutipan dari buku kepada orang lain secara nyaring dengan tujuan untuk menarik minat membaca.
  • Motorik halus: kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh yang melibatkan saraf, tulang, dan otot untuk melakukan aktivitas tertentu.
  • Nonfiksi: teks yang berdasarkan kenyataan atau fakta.
  • Peragaan: proses menyajikan sebuah perilaku atau proses melakukan sesuatu agar orang lain dapat meniru atau mengadaptasi perilaku atau proses yang diperagakan tersebut.
  • Perancah: teknik pemberian dukungan belajar secara terstruktur dan bertahap agar peserta didik dapat belajar secara mandiri.
  • Pojok baca kelas: bagian dari kelas yang dilengkapi dengan rak buku berisikan buku-buku pengayaan sesuai jenjang untuk dibaca peserta didik selama berada di kelas.
  • Proyek kelas: tugas pembelajaran yang kompleks dan melibatkan beberapa kegiatan untuk dilakukan peserta didik secara kolaboratif dengan serangkaian proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi kegiatan prediksi: prakiraan tentang sesuatu.
  • Teks deskripsi: teks yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya.
  • Teks eksposisi: teks yang bertujuan untuk memberikan informasi tertentu, misalnya maksud dan tujuan sesuatu.
  • Teks tanggapan: teks yang berisi penilaian, ulasan, atau resensi terhadap suatu karya (film, buku, novel, drama, dll) sehingga orang lain mengetahui kelebihan dan kekurangan karya tersebut.
D. Daftar Pustaka
  • Culham, Ruth. 2005. 6 + 1 Traits of Writing: The Complete Guide for the Primary Grades. Portland: Scholastic Teaching Resources.
  • Dewayani, Sofie. 2017. Menghidupkan Literasi di Ruang Kelas. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius.
  • Fisher, Douglas dkk. 2019. This is Balanced Literacy. Thousand Oaks: Corwin.
  • Fountas, Irene C. & Gay Su Pinnell. 2010. The Continuum of Literacy Learning. Grades Pre K to 8. Portsmouth: Heinemann.
  • Hancock, Marjorie R. 2004. A Celebration of Literature and Response: Children, Books and Teachers in K- 8 Classrooms. New York: Pearson.
  • McGraw-Hill Reading Wonders. 2014. Balanced Literacy Guide. New York: McGraw Hill Education. Oliverio, 
  • Donna C. 2007. Painless Junior Writing. New York: Barron’s Educational Series.
  • Pusat Asesmen dan Pembelajaran. 2020. Modul Asesmen Diagnosis di Awal Pembelajaran. Jakarta: Pusmenjar Kemendikbud RI.
  • Rasinski, Timothy dkk (Eds.). 2012. Fluency Instruction: Research-Based Best Practices. New York: The Guilford Press.
  • Robb, Laura. 2003. Teaching Reading in Social Studies, Science, and Math. Portland: Scholastic Teaching Resources.
  • Vadasy, Patricia F. & J. Ron Nelson. 2012. Vocabulary Instruction for Struggling Students. New York: The Guilford Press.
  • Vygotsky, L. 1978. Mind in Society: The Development of Higher Psychological Processes. Cambridge: Harvard University Press.
 

Penutup

Demikianlah unduhan Kumpulan Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 SD MI Fase A Kurikulum Merdeka ya, sahabat Gurnulis. Tetap semangat untuk merdeka belajar. Salam literasi guru ndeso.
Munasifatut Thoifah Guru yang selalu ingin berbagi inspirasi.

Belum ada Komentar untuk "Unduh Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 SD MI Fase A Kurikulum Merdeka"

Posting Komentar

Iklan atas artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan bawah artikel