Iklan Header

Unduh Modul Ajar PJOK Kelas 4 SD MI Fase B Kurikulum Merdeka

Unduh Modul Ajar PJOK Kelas 4 SD MI Fase B Kurikulum Merdeka - www.gurnulis.id
Unduhan lengkap Modul Ajar PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) Kelas 4 SD/ MI Kurikulum Merdeka. Modul ajar adalah RPP.

Ulasan Modul Ajar

Halo Sahabat Gurnulis. Kali ini penulis berbagi tentang modul ajar. Sebagaimana pada tulisan sebelumnya tentang  "Penyusunan Modul Ajar Kurikulum Merdeka", modul ajar mempunyai fungsi yang sama dengan RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pada Kurikulum Merdeka ini, modul ajar boleh dimanfaatkan oleh guru untuk memastikan pembelajarannya dilakukan secara lebih fleksibel dan kontekstual dengan tidak selalu menggunakan buku teks pelajaran. Modul ajar sendiri merupakan alternatif strategi pembelajaran para guru. 
 
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk memilih maupun melakukan modifikasi pada contoh-contoh modul ajar yang tersedia. Pendidik juga dibebaskan untuk mengembangkan modul ajar sendiri berdasarkan konteks, kebutuhan, dan karakteristik peserta didik yang diajarnya. 

Pada kesempatan yang baik ini, penulis berbagi sarana download Modul Ajar PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) Kelas 4 SD/ MI Fase B Kurikulum Merdeka. Jangan lupa ya, tautan download-nya terdapat di bawah deskripsi.

Deskripsi Kumpulan Modul Ajar PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) Kelas 4 SD/ MI Fase B Kurikulum Merdeka

Format
 : Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Jenjang  : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran  : PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan)
Fase  : Fase B
Kelas  : Kelas 4
Bab  : Bab 1 sampai dengan Bab 7
 
 

Bentuk Modul Ajar PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) Kelas 4 SD/ MI Fase B Kurikulum Merdeka

Salah satu Modul Ajar PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) Kelas 4 (empat) SD/ MI Fase B Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut.

MODUL AJAR PJOK (PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN)

INFORMASI UMUM
A.  Identitas Modul
Penyusun
 : Nama Guru
Instansi
 : SD Negeri Gurnulis
Tahun Penyusunan
 : Tahun 2022
Jenjang Sekolah
 : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran
 : PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan)
Fase/ Kelas
 : Fase B/ Kelas 4
Bab
 : Bab 1- Aktivitas Kebugaran Jasmani
Alokasi Waktu
 : 3 x 35 menit (2 kali pertemuan)
 
B. Kompetensi Awal
  • Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan memahami berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal.

C. Profil Pelajar Pancasila
  • Profil pelajar pancasila yang dikembangkan pada fase C adalah mandiri dan gotong royong yang di tunjukkan melalui proses aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal.

D. Sarana dan Prasarana
  • Lapangan bola voli, lapangan bola basket, lapangan badminton, atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).
  • Cone/ Patok, kaleng bekas susu atau gelas plastik bekas, ataupun sejenisnya.
  • Skipping atau tali karet.
  • Matras.
  • Tali tambang atau tali sejenisnya.
  • Peluit dan stopwatch.

E. Target Peserta Didik
  • Peserta didik reguler/ tipikal.
  • Peserta didik cerdas istimewa berbakat (CIBI).

F. Jumlah Peserta Didik
Jumlah yang disarankan adalah 28 peserta didik.

G. Model Pembelajaran

Model pembelajaran tatap muka.

KOMPONEN INTI
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik melalui pembelajaran demonstrasi dan penugasan dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan memahami fakta, konsep, dan prosedural dari berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal. Yakni berbagai bentuk latihan kekuatan otot, berbagai bentuk latihan daya tahan otot, berbagai bentuk latihan kelenturan. Dan peserta didik dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila pada elemen Gotong Royong dan Mandiri dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagi, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, dengan cara individu berpasangan dan berkelompok. Serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

B. Pemahaman Bermakna
Peserta didik dapat memanfaatkan berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal dalam kehidupan nyata sehari-hari. Contohnya: peserta didik dapat memanfaatkan kekuatan otot dan daya tahan otot lengan untuk mengangkat atau memindahkan benda-benda yang ada di rumah, dan dapat memanfaatkan kekuatan dan daya tahan otot tungkai pada waktu harus berjalan kaki sepulang sekolah menuju rumah.

C. Pertanyaan Pemantik
  • Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal?
  • Jika peserta didik dapat memahami dan menguasai berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal, manfaat apa saja yang dapat diperoleh?

D. Persiapan Mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara lain sebagai berikut.
  • Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
  • Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal.
  • Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya sebagai  berikut.
    • Lapangan bola voli, lapangan bola basket, lapangan badminton, atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).
    • Cone/Patok, kaleng bekas susu atau gelas plastik bekas, atau sejenisnya. •    Skipping, atau tali karet.
    • Matras.
    • Tali tambang atau tali sejenisnya.
    • Peluit dan stopwatch.
    • Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

  • Guru menyapa dan memberi salam kepada peserta didik, mengecek kehadiran, kebersihan dan kerapian peserta didik.
  • Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin menyiapkan barisan di lapangan sekolah.
  • Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
  • Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut untuk berisitirahat di kelas.
  • Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga bagi kesehatan dan kebugaran.
  • Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan cara tanya jawab. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi).
  • Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal.
  • Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: memahami aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal, menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu: mempraktikkan aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal, dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain: gotong royong dan mandiri.
  • Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk game “Kupu-kupu Hinggap” dengan ketentuan sebagai berikut: Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
    • Permainan dapat dilakukan di lapangan permainan bola voli, bola basket, atau halaman sekolah yang cukup luas. Kalau jumlah peserta didik 28 orang, maka kita dapat membuat dua kelompok permainan, yakni kelompok peserta didik laki-laki dan kelompok peserta didik perempuan, dan juga dapat digabungan antara peserta didik laki-laki dan perempuan.
    • Dalam satu kelompok peserta didik membuat 4 barisan berbanjar dengan posisi membentuk lingkaran, masing-masing barisan terdiri dari kurang lebih 3-4 orang peserta didik.
    • Cara bermainnya adalah sebagai berikut.
      • Guru akan menginstruksikan kepada peserta didik untuk melakukan hinggap depan atau hinggap di belakang. 
      • Dalam setiap kelompok permainan akan dipilih satu orang pengejar dan satu orang pelari.
      • Jika instruksi yang diberikan oleh guru adalah “hinggap depan” maka peserta didik yang menjadi pelari, jika sudah tidak sanggup untuk berlari menghindar dari kejaran pengejar, dapat hinggap di posisi paling depan pada salah satu barisan. Dan yang menjadi pelari selanjutnya adalah peserta didik yang berada paling belakang barisan tersebut.
      • Jika instruksi yang diberikan oleh guru adalah “hinggap belakang” maka peserta didik yang menjadi pelari, jika sudah tidak sanggup untuk berlari menghindar dari kejaran pengejar, dapat hinggap di posisi paling belakang pada salah satu barisan. Dan yang menjadi pelari selanjutnya adalah peserta didik yang berada di paling depan barisan tersebut.
      • Guru dapat mengubah intruksi hinggap sesuai kebutuhan peserta didik atau keinginan guru.
      • Jika peserta didik yang bertindak sebagai pelari tertangkap (dengan cara menyentuh anggota badan) sebelum melakukan hinggap di salah satu barisan, maka akan terjadi pergantian posisi. Pelari akan menjadi pengejar dan pengejar akan menjadi pelari.
      • Guru juga dapat mengintruksikan pada kelompok permainan untuk pergantian posisi pengejar dan pelari tanpa pengejar dapat menangkap pelari terlebih dahulu, dengan aba-aba “ganti ngejar”. Hal ini dapat dilakukan guru jika kondisi membutuhkan, seperti pelari yang sudah kelihatan kelelahan, atau pelari yang mendominasi permainan dari pengejar.
      • Guru meminta peserta didik untuk dapat melakukan permainan secara bersemangat dan ceria, dan agar dapat hinggap secara merata di semua barisan, dalam arti peserta didik tidak melakukan hinggap di barisan tertentu saja.
  • Pembelajaran ini selain dapat mengembangkan elemen keterampilan gerak dan pengetahuan gerak, juga mengembangkan elemen gotong royong dan mandiri nilai-nilai Profil Pancasila dengan indikator meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Inti (75 menit)
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti dengan menggunakan model komando dan penugasan, dengan prosedur sebagai berikut.
  • Peserta didik menyimak informasi dan peragaan materi tentang berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal, baik melalui video pembelajaran, gambar, maupun peragaan guru atau peserta didik.
  • Peserta didik menerima dan mempelajari kartu tugas (task sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas aktivitas berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal.
  • Peserta didik melaksanakan tugas ajar sesuai target waktu yang ditentukan guru, untuk mencapai ketuntasan belajar pada setiap materi pembelajaran, yaitu: aktivitas berbagai bentuk latihan kekuatan otot, berbagai bentuk latihan daya tahan otot, berbagai bentuk latihan kelenturan otot.
Secara rinci bentuk-bentuk pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal adalah sebagai berikut.
  • Aktivitas pembelajaran latihan saling mendorong bahu secara berpasangan.
  • Aktivitas pembelajaran latihan saling mendorong telapak tangan secara berpasangan.
  • Aktivitas pembelajaran latihan Sit-up.
  • Aktivitas pembelajaran latihan mengangkat kedua kaki dari sikap duduk.
  • Aktivitas pembelajaran latihan Push-up.
  • Aktivitas pembelajaran latihan berjalan dengan kedua tangan.
Penutup (10 menit)
  • Salah seorang peserta didik di bawah bimbingan guru melakukan gerak pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya.
  • Guru dan peserta didik melakukan refleksi apa yang telah dicapai dan belum dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara umum dan kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul saat melakukan aktivitas pembelajaran.
  • Guru menginformasikan kepada peserta didik, kelompok dan peserta didik yang paling baik penampilannya selama mengikuti aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal.
  • Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan salam.
  • Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan pembelajaran yang telah dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan tentang aktivitas berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal, hasilnya dijadikan sebagai tugas penilaian penugasan.
  • Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib. Dan bagi peserta didik yang bertugas, mengembalikan peralatan ke tempat semula.

F. Asesmen/ Penilaian
Ketercapaian tujuan pembelajaran dilakukan dengan asesmen individu. Jenis asesmen yang digunakan adalah sebagai berikut.
  • Pengetahuan (lisan, tertulis).
  • Keterampilan (praktik, kinerja).
  • Sikap (mandiri dan gotong royong).
  • Portopolio.

G. Refleksi Guru
Untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran, guru diharapkan melaksanakan refleksi kegiatan pembelajaran di kelas.
  • Apakah siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik?
  • Apa saja kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran?
  • Apa saja langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran?
  • Apakah ada siswa yang perlu mendapat perhatian khusus?

H. Kegiatan Pengayaan dan Remedial
Guru dan peserta didik merefleksi hal-hal yang sudah dicapai dan yang belum dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara umum dan kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul saat melakukan aktivitas pembelajaran.
 
Nama Tempat,  Tanggal
Guru Kelas 4

Nama Guru Gurnulis
 
LAMPIRAN
A. Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik
Berisikan lembar kerja peserta didik.
 
B. Bahan Bacaan 
Aktivitas pembelajaran latihan saling mendorong bahu secara berpasangan.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
  • Aktivitas ini dilakukan secara berpasangan, sebaiknya peserta didik mencari pasangan yang seimbang.
  • Pasangan peserta didik menempati ruang gerak yang sudah disediakan oleh guru sebelumnya. Ruang gerak pasangan peserta didik ditandai dengan cone/ patok di dua titik, dengan jarak cone kurang lebih 2-3 meter.
  • Guru terlebih dahulu memberikan contoh aktivitas gerak yang akan dilakukan oleh peserta didik. 4)    Peserta didik berdiri saling berhadapan, lalu kedua tangan dijulurkan ke depan saling memegang bahu temannya.
  • Sikap badan condong ke depan, salah satu kaki berada di depan dengan posisi ditekuk, dan kaki lainnya lurus di belakang.
  • Setelah ada aba-aba mulai dari guru, maka saling peserta didik melakukan gerakan saling mendorong bahu sewajarnya, usahakan jangan sampai teman yang didorong terjatuh ke belakang.
  • Guru meminta peserta didik untuk memberikan kekuatan pada otot bahu dengan cara mengeraskan/menegangkan bagian bahu, juga sebagai antisipasi dari cidera otot.
  • Lakukan aktivitas mendorong bahu ini selama kurang lebih 30 detik, pada setiap pergantian set gerakan, di beri recovery selama 1 menit.
  • Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati aktivitas gerak dari pasangannya.
  • Guru meminta masing-masing peserta didik/ pasangan untuk dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.
  • Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 10 menit.
Aktivitas pembelajaran latihan saling mendorong telapak tangan secara berpasangan.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
  • Aktivitas ini dilakukan secara berpasangan, sebaiknya peserta didik mencari pasangan yang seimbang.
  • Pasangan peserta didik menempati ruang gerak yang sudah disediakan oleh guru sebelumnya. Ruang gerak pasangan peserta didik ditandai dengan cone/ patok di dua titik, dengan jarak cone kurang lebih 2-3 meter.
  • Peserta didik berdiri saling berhadapan, lalu kedua telapak tangan dari pasangan peserta didik saling dirapatkan, dengan posisi menggenggam jari-jari tangan.
  • Sikap badan condong ke depan, salah satu kaki berada di depan dengan posisi ditekuk, dan kaki lainnya lurus di belakang.
  • Setelah ada aba-aba mulai dari guru, maka saling peserta didik melakukan gerakan saling mendorong telapak tangan sewajarnya, usahakan jangan sampai teman yang didorong terjatuh ke belakang.
  • Guru meminta peserta didik untuk memberikan kekuatan pada otot bahu dan lengan dengan cara mengeraskan/ menegangkan bagian tubuh lengan dan bahu, juga sebagai antisipasi dari cidera otot.
  • Lakukan aktivitas mendorong bahu ini selama kurang lebih 30 detik, pada setiap pergantian set aktivitas gerak, di beri recovery selama 1 menit.
  • Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati aktivitas gerak pasangannya.
  • Guru meminta masing-masing peserta didik/ pasangan untuk dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.
  • Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 10 menit.
Aktivitas pembelajaran latihan Sit-up.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
  • Aktivitas ini dilakukan secara berpasangan, sebaiknya peserta didik mencari pasangan yang seimbang, dengan posisi saling berhadapan.
  • Pasangan peserta didik menempati ruang gerak yang sudah disediakan oleh guru sebelumnya. Ruang gerak pasangan peserta didik ditandai dengan cone/ patok di dua titik, dengan jarak cone kurang lebih 2-3 meter.
  • Aktivitas gerakan ini juga dapat dilakukan di atas matras, untuk lebih aman dan nyaman.
  • Salah satu peserta didik mengambil posisi tidur terlentang, dengan kedua kaki di tekuk dan kedua tangan diletakkan di belakang kepala.
  • Angkat badan ke atas pada posisi duduk, hingga dada menempel pada paha, kedua tangan tetap berada di belakang kepala.
  • Kemudian turunkan badan kembali hingga menyentuh lantai, namun posisi tengkuk dan kepala sebaiknya tidak sampai menyentuh lantai.
  • Peserta didik lainnya duduk di bagian punggung kaki peserta didik yang melakukan aktivitas gerak, sambil memegang dengan kedua tangan pada betis teman yang menjadi pasangannya.
  • Latihan dilakukan berulang-ulang selama 30 detik, dan secara bergantian, pada setiap pergantian set aktivitas gerak, di beri recovery selama 1 menit.
  • Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati aktivitas gerak pasangannya.
  • Guru meminta masing-masing peserta didik/ pasangan untuk dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.
  • Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 15 menit.
Aktivitas pembelajaran latihan mengangkat kedua kaki dari sikap duduk.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
  • Aktivitas ini dilakukan secara berpasangan, saling berhadapan. Dan pasangan peserta didik ini akan melakukan aktivitas gerak secara bergantian.
  • Pasangan peserta didik menempati ruang gerak yang sudah disediakan oleh guru sebelumnya. Ruang gerak pasangan peserta didik ditandai dengan cone/patok di dua titik  dengan jarak cone kurang lebih 2-3 meter. 
  • Aktivitas gerakan ini dapat dilakukan di atas matras, untuk lebih aman dan nyaman.
  • Guru terlebih dahulu memberikan contoh aktivitas gerak yang akan dilakukan oleh peserta didik.
  • Peserta didik yang akan melakukan aktivitas gerak mengambil sikap awal duduk selunjur, kedua kaki rapat, dan posisi badan tegak dengan rileks.
  • Kedua tangan berada di samping badan dengan telapak tangan terbuka disisi pinggang/ perut.
  • Angkat badan dan kaki bersamaan dengan tumpuan panggul pada lantai, dan tahan hingga 8 hitungan, pada setiap pergantian set aktivitas gerak, di beri recovery selama 1 menit.
  • Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati aktivitas gerak pasangannya.
  • Guru meminta masing-masing peserta didik/ pasangan untuk dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.
  • Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 10 menit.
Aktivitas pembelajaran latihan Push-up.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
  • Aktivitas ini dilakukan secara berpasangan.
  • Pasangan peserta didik menempati ruang gerak yang sudah disediakan oleh guru sebelumnya. Ruang gerak pasangan peserta didik ditandai dengan cone/ patok di dua titik, dengan jarak cone kurang lebih 2-3 meter.
  • Guru terlebih dahulu memberikan contoh aktivitas gerak yang akan dilakukan oleh peserta didik.
  • Peserta didik melakukan aktivitas gerak secara bergantian, jika salah satu melakukan aktivitas gerak, maka yang lainnya akan berdiri tegak di sampingnya untuk mengamati dan dapat juga memberi masukan atau kritikan dengan baik pada gerakan yang dilakukan oleh pasangannya.
  • Salah satu peserta didik mengambil sikap awal tidur telungkup, kedua kaki rapat lurus ke belakang, ujung kaki bertumpu pada lantai.
  • Kedua telapak tangan di samping dada, jari-jari tangan menunjuk ke depan dan kedua siku ditekuk.
  • Angkat badan ke atas hingga kedua tangan lurus, badan dan kaki sejajar.
  • Kemudian badan diturunkan kembali dengan cara membengkokkan kedua siku, badan dan kedua kaki tetap lurus dan tidak menyentuh lantai.
  • Latihan dilakukan berulang-ulang selama 30 detik, dan secara bergantian, pada setiap pergantian set aktivitas gerak, di beri recovery selama 1 menit.
  • Guru meminta masing-masing peserta didik/ pasangan untuk dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.
  • Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 10 menit.
Aktivitas pembelajaran latihan berjalan dengan kedua tangan.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
  • Aktivitas ini dilakukan secara berpasangan, sebaiknya mencari pasangan yang seimbang.
  • Buatlah lintasan dengan jarak 5-7 meter, yang terdiri dari 2 titik dan ditandai dengan cone/ patok.
  • Latihan dilakukan dengan cara berjalan dengan menggunakan kedua tangan dan kedua pergelangan kaki dipegang oleh peserta didik yang menjadi pasangannya.
  • Lakukan aktivitas gerak secara bergantian dengan pasangan.
  • Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati aktivitas gerak pasangannya.
  • Guru meminta masing-masing peserta didik/ pasangan untuk dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.
  • Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 15 menit.

C. Glosarium
Tidak ada glosarium.

D. Daftar Pustaka
  • Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) untuk Kelas 4 SD/ MI.
 

Penutup

Demikianlah unduhan Kumpulan Modul Ajar PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) Kelas 4 SD MI Fase B Kurikulum Merdeka ya, sahabat Gurnulis. Sekolah merdeka, belajar pun merdeka. Salam literasi guru ndeso.
Munasifatut Thoifah Guru yang selalu ingin berbagi inspirasi.

Belum ada Komentar untuk "Unduh Modul Ajar PJOK Kelas 4 SD MI Fase B Kurikulum Merdeka"

Posting Komentar

Iklan atas artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan bawah artikel