Iklan Header

Bentuk Soal AKM Literasi Membaca

Bentuk Soal AKM Literasi Membaca - www.gurnulis.id
Penjelasan tentang bentuk soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) literasi membaca

Assalamualaikum, halo sahabat Gurnulis. Sebelumnya penulis telah membahas tentang Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan komponen-komponen dari asesmen tersebut ya. Setelah mengetahui pengertian dan komponen-komponennya, tentu sahabat pendidik bertanya-tanya seperti apa sih bentuk soal AKM itu ya. Tenang saja, pada artikel kali ini penulis hendak membahas bentuk soal dari AKM. Karena kompetensi mendasar pada AKM itu ada dua, yaitu literasi membaca dan numerasi, penulis berfokus pada literasi membaca terlebih dahulu ya.

Definisi Literasi Membaca

Sebagaimana yang telah penulis paparkan pada komponen instrumen Asesmen Kompetensi Minimum, literasi membaca merupakan kemampuan murid dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan bentuk-bentuk teks tertulis yang dibutuhkan oleh masyarakat dan/ atau dihargai oleh individu. Pembaca dapat membangun makna dari teks dalam berbagai bentuk. Mereka membaca untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi serta untuk berpartisipasi dalam masyarakat sebagai warga negara Indonesia dan dunia.  

Bentuk Soal AKM Literasi Membaca - www.gurnulis.id

Perlukah kemampuan literasi membaca ini ditingkatkan? Perlu! Dengan kemampuan literasi yang dimiliki, peserta didik dituntut mampu merefleksikan beragam informasi penting yang diperoleh untuk bekal berpartisipasi dalam lingkungan ilmu pengetahuan dan teknologi serta untuk pengembangan kapasitas diri. Selain itu, kemampuan literasi membaca juga diharapkan mampu membentuk karakter, menggali kemampuan berpikir kritis dan kreatif, dan mampu menumbuhkan partisipasi secara positif dalam komunikasi dan kerjasama.

Bentuk Soal AKM Literasi Membaca akan penulis kupas dari segi konten, konteks, dan level kognitifnya ya, sesuai dengan komponen adari AKM.

Bentuk Soal AKM Literasi Membaca dari Segi Konten

Konten soal literasi membaca terdiri dari teks sastra (fiksi) dan teks informasi. Teks sastra menyajikan hiburan, kenikmatan cerita, dan perenungan untuk menghayati permasalahan kehidupan yang ditawarkan pengarang. Teks informasi menyajikan fakta, data, dan informasi untuk pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Konten Teks Sastra (fiksi)

Teks sastra atau teks fiksi adalah karya imajinatif yang mengangkat persoalan-persoalan kehidupan manusia yang sudah dipadukan dengan imajinasi/ subjektivitas pengarang untuk kepentingan hiburan. Sifat khas teks sastra ini adalah aspek referensinya, yakni imajinasi. Artinya, pernyataan yang terdapat di dalam teks sastra tidak dapat dianggap benar secara harfiah.

Contoh teks (fiksi) sastra yang digunakan sebagai stimulus bacaan dalam soal AKM antara lain adalah 

  • cerita rakyat;
  • legenda;
  • fabel;
  • mitos;
  • fiksi ilmiah;
  • satir;
  • puisi;
  • prosa;
  • drama;
  • novel;
  • pantun;
  • soneta;
  • epos;
  • cerita bergambar;
  • cerita fantasi;
  • ironi;
  • lirik lagu;
  • catatan perjalanan;
  • biografi ataupun autobiografi.

 

2. Konten Teks Informasi

Teks informasi atau teks nonfiksi adalah teks yang ditulis berdasarkan data-data faktual, peristiwa-peristiwa, dan sesuatu yang lain yang benar-benar ada dan terjadi dalam kehidupan. Data dan fakta dalam teks informasi dapat berupa data dan fakta kesejarahan, kemasyarakatan, dan keilmuan bidang-bidang tertentu yang dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris atau secara logika. Teks informasi berisikan sekumpulan data atau fakta yang telah diproses dan dikelola sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan bermanfaat bagi penerimanya. Teks informasi bisa dilengkapi dengan gambar atau foto, tabel, grafik, infografis, diagram, dan sebagainya.

Contoh teks informasi yang digunakan sebagai stimulus bacaan pada soal AKM antara lain adalah 

  • iklan;
  • dokumen perusahaan atau pemerintahan (nota dinas, undangan, kontrak, pemberitahuan, pengumuman, dan sebagainya);
  • berita;
  • artikel;
  • laporan;
  • pidato;
  • buku pelajaran;
  • pamflet;
  • brosur;
  • buletin;
  • infografis;
  • label (makanan atau obat);
  • resep (makanan atau minuman);
  • ulasan (resensi buku, film, atau drama);
  • jurnal ilmiah;
  • laporan penelitian ilmiah;
  • buku panduan;
  • editorial.


Sebaran soal AKM berdasarkan kontennya pada setiap jenjang disajikan sebagai berikut.

Bentuk Soal AKM Literasi Membaca - www.gurnulis.id
Uraiannnya adalah sebagai berikut.

  • Pada kelas V SD/ MI, proporsi teks informasi dan teks sastra (fiksi)nya adalah 50% - 50%.
  • Pada kelas VIII SMP/ MTs, proporsi teks informasi dan teks sastra (fiksi)nya adalah 60% - 40%.
  • Pada kelas XI SMA/ MA serta SMK, proporsi teks informasi dan teks sastra (fiksi)nya adalah 70% - 30%.


Bentuk Soal AKM Literasi Membaca dari Segi Konteks

Segi konteks sangat penting bagi murid agar murid dapat memahami, mengenali, dan menggunakan informasi untuk memperkaya pengetahuannya, baik sebagai individu maupun bagian dari masyarakat (sosial) yang selalu berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahan bacaan literasi pada AKM mencakup tiga konteks, yaitu konteks personal, konteks sosial budaya, dan konteks saintifik.


1. Konteks Personal

Teks literasi membaca dengan konteks personal adalah teks yang berisi peristiwa, latar, aksi, karakter, atmosfer atau suasana, perasaan, ide maupun wawasan yang bersifat personal (individual).

Isi bacaan pada konteks personal dapat berupa:

  • hobi;
  • cita-cita;
  • peristiwa atau pengalaman pribadinya;
  • memilih atau menentukan gaya hidup;
  • pekerjaan atau profesi;
  • dan isi bacaan lain yang bersifat personal (individual).


Dengan konteks ini diharapkan peserta didik memiliki kemampuan literasi membaca dalam membentuk karakter dengan menggali kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam kehidupan pribadinya.

Contoh bacaan soal AKM literasi membaca dengan konteks personal adalah sebagai berikut.
 

Si Kikir dan Emasnya
Cerita Rakyat oleh Aesop 

Seorang yang kikir menjual seluruh hartanya dan membeli segumpal emas yang dikuburnya di dalam sebuah lubang di samping sebuah dinding tua. Dia kemudian mengunjungi simpanannya itu setiap hari. Salah seorang anak buahnya memperhatikan hal ini dan memutuskan untuk mengintai gerak gerik si kikir. Anak buahnya ini kemudian mengetahui rahasia harta yang tersembunyi tersebut, dan mulai menggali, dan menemukan segumpal emas, dan dicurinya. Si kikir, pada kunjungan berikutnya, menemukan lubang yang sudah kosong dan mulai menarik-narik rambutnya dan meraung-meraung sejadi-jadinya. Seorang tetangga, yang melihat kejadian itu dan mengetahui apa penyebabnya, kemudian berkata, “Berdoalah dan jangan bersedih, ambillah segumpal batu, dan letakkan di dalam lubang itu, dan bayangkan seolah-olah emas itu masih berada di sana. Bagi kamu hal itu akan sama saja, karena sewaktu emas itu berada di sana, kamu tidak memilikinya, karena kamu sedikit pun tidak menggunakannya.” 



2. Konteks Sosial Budaya

Teks literasi membaca dengan konteks sosial budaya adalah teks yang mencerminkan pandangan masyarakat terkait kondisi sosial-budaya. Contohnya, mengenai informasi kondisi kultural suatu masyarakat atau suatu bangsa. Melalui teks-teks yang memuat informasi yang mencerminkan nilai-nilai sosial-budaya, individu diharapkan mampu mengenali dan memahami kondisi dan gejala-gejala sosial-budaya di dalam maupun di luar lingkungan masyarakatnya yang global.

Isi bacaan pada konteks sosial budaya dapat berupa:

  • transportasi publik;
  • permainan tradisional; 
  • perekonomian;
  • kebijakan publik;
  • makanan khas;
  • tarian ataupun kebiasaan masyarakat; 
  • isi bacaan lain yang meliputi permasalahan sosial maupun budaya.


Dengan konteks ini diharapkan peserta didik memiliki kemampuan literasi membaca  untuk mengatasi berbagai persoalan sosial, budaya, dan akademik yang dihadapinya.  

Contoh bacaan soal AKM literasi membaca dengan konteks sosial budaya adalah sebagai berikut.

Bentuk Soal AKM Literasi Membaca - www.gurnulis.id

3. Konteks Saintifik

Teks literasi membaca dengan konteks  saintifik yaitu teks atau bacaan yang dapat meningkatkan kemampuan untuk memahami pengetahuan kecakapan ilmiah dengan mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains.

Isi bacaan pada konteks saintifik ini dapat berupa

  • ilmu ruang angkasa;
  • ilmu medis atau obat-obatan;
  • kandungan gizi;
  • ilmu fisika;
  • cuaca atau iklim;
  • gejala alam;
  • ilmu biologi;
  • isi bacaan lain yang terkait dengan keilmiahan dan teknologi.


Pada konteks ini peserta didik diharapkan memiliki kemampuan literasi membaca dalam memahami pengetahuan yang berkaitan dengan masalah sains, kemudian kemampuan menggunakan pemikiran sains tersebut sehingga dapat merefleksikan beragam informasi penting yang diperolehnya untuk berpartisipasi dalam lingkungan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Contoh bacaan soal AKM literasi membaca dengan konteks saintifik adalah sebagai berikut.

Bentuk Soal AKM Literasi Membaca - www.gurnulis.id
 

Sebaran soal AKM berdasarkan konteksnya pada setiap jenjang disajikan sebagai berikut.

Bentuk Soal AKM Literasi Membaca - www.gurnulis.id

Uraiannnya adalah sebagai berikut.

  • Pada kelas V SD/ MI, proporsi teks personal, teks sosial budaya, dan teks saintifik adalah 60% - 30% - 10%.
  • Pada kelas VIII SMP/ MTs, proporsi teks personal, teks sosial budaya, dan teks saintifik adalah 40% - 40% - 20%.
  • Pada kelas XI SMA/ MA serta SMK, proporsi teks personal, teks sosial budaya, dan teks saintifik adalah 30% - 40% - 30%.


Bentuk Soal AKM Literasi Membaca dari Segi Level Kognitif

Bahan bacaan literasi pada AKM mencakup tiga level kognitif yang diujikan, yaitu menemukan informasi (access and retrieve), memahami (interpret and integrate),  dan mengevaluasi dan merefleksi (evaluate and reflect).

1. Level Kognitif Menemukan Informasi (Access and Retrieve)

Bentuk soal AKM pada level kognitif menemukan informasi ini menuntut murid untuk  menemukan, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan suatu gagasan atau informasi eksplisit dalam teks. Kata retrieve mendeskripsikan proses memilih informasi yang diperlukan, sedangkan kata access lebih pada bagaimana proses mencapai ke tempat atau keberadaan informasi yang diperlukan tersebut. Kemampuan menemukan informasi yang spesifik tersebut merupakan kemampuan dasar ketika seseorang membaca sebuah teks sastra atau teks informasi dalam kehidupan sehari-hari. Informasi dapat ditemukan secara eksplisit dalam teks, pembaca hanya perlu menemukan lokasi informasi tersebut dan memilihnya.   

2. Level Kognitif Interpretasi dan Integrasi (Interpret and Integrate)

Bentuk soal AKM pada level kognitif interpretasi dan integrasi ini menuntut murid untuk mengolah apa yang telah dibaca sehingga timbul sebuah pemahaman dalam dirinya dari teks (interpret and integrate). Murid harus dapat menguraikan dan mengintegrasikan informasi yang ditemukan dengan cara membandingkan dan mengontraskan ide atau informasi dalam atau antarteks, membuat kesimpulan, mengelompokkan, dan mengombinasikan ide dan informasi dalam teks atau antarteks.  Membuat kesimpulan dalam tahap memahami ini bermakna lebih luas daripada tahap menemukan informasi. Pada tahap ini pembaca telah mampu menyimpulkan informasi implisit dalam atau antarteks.

3. Level Kognitif  Mengevaluasi dan Merefleksi (Evaluate and reflect)

Bentuk soal AKM pada level kognitif mengevaluasi dan merefleksi ini menuntut murid untuk menggunakan pengetahuan, ide, atau sikap yang berada di luar teks untuk membuat penilaian pada teks atau membuat refleksi terhadapnya. Murid diminta untuk merefleksi atau membuat sebuah gambaran atau opini terhadap apa yang dibaca dikaitkan dengan pengalaman diri dan kehidupan sekitarnya.

Sebaran soal AKM berdasarkan level kognitifnya pada setiap jenjang disajikan sebagai berikut.

Bentuk Soal AKM Literasi Membaca - www.gurnulis.id
Uraiannnya adalah sebagai berikut.

  • Pada kelas V SD/ MI, proporsi teks menemukan informasi (access and retrieve), teks interpretasi dan integrasi (interpret and  integrate), dan teks mengevaluasi dan merefleksi (evaluate and reflect) adalah 50% - 40% - 10%.
  • Pada kelas VIII SMP/ MTs, proporsi teks menemukan informasi (access and retrieve), teks interpretasi dan integrasi (interpret and  integrate), dan teks mengevaluasi dan merefleksi (evaluate and reflect) adalah 40% - 40% - 20%.
  • Pada kelas XI SMA/ MA serta SMK, proporsi teks menemukan informasi (access and retrieve), teks interpretasi dan integrasi (interpret and  integrate), dan teks mengevaluasi dan merefleksi (evaluate and reflect) adalah 30% - 40% - 30%.


Demikianlah bahasan tentang bentuk soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Penulis menuliskan artikel ini bersumber dari buku "Desain Pengembangan Soal AKM" terbitan Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pusmenjar Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud) tahun 2020. Bukunya adalah seperti ini.

Bentuk Soal AKM Literasi Membaca - www.gurnulis.id


Sahabat pendidik dapat mengunduhnya pada tautan di bawah ini.

 

UNDUH BUKU DESAIN PENGEMBANGAN SOAL AKM 

 

Siapkah para murid mengikuti AKM? Siap atau tidak siap, kita harus mempersiapkan mereka. Salam literasi guru ndeso.

Munasifatut Thoifah Guru yang selalu ingin berbagi inspirasi.

2 Komentar untuk "Bentuk Soal AKM Literasi Membaca"

trybyantoro mengatakan...

sangat bagus terimakasih

kodel mengatakan...

gak bisa unduh wlaupun sudah login gogle dan pakai chrome, ada saran lain?

Posting Komentar

Iklan atas artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan bawah artikel