Iklan Header

Model Pembelajaran Problem Based Learning

Model Pembelajaran Problem Based Learning - www.gurnulis.id
Bahasan mengenai model pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning, mulai dari pengertian, tujuan, prinsip, karakteristik sampai ke langkah-langkah atau sintaks problem based learning.
 
Halo Sahabat Gurnulis. Penulis masih konsisten membahas model pembelajaran pada artikel ini ya. Sebelumnya penulis telah membahas mengenai cooperative learning dan inquiry learning. Pada kesempatan ini penulis hendak berbagi literasi tentang model pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning model. Ayo sama-sama kita pahami, ini sangat menarik.

Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

Problem based learning (problem based instruction) adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru.
 
Berbeda dengan pembelajaran konvensional yang menjadikan masalah nyata sebagai penerapan konsep, pembelajaran berbasis masalah (problem based instruction) menjadikan masalah nyata sebagai pemicu bagi proses belajar peserta didik sebelum mereka mengetahui konsep formal. Peserta didik secara kritis mengidentifikasi informasi dan strategi yang relevan serta melakukan penyelidikan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan menyelesaikan masalah tersebut peserta didik memperoleh atau membangun pengetahuan tertentu dan sekaligus mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan menyelesaikan masalah. Mungkin, pengetahuan yang diperoleh peserta didik tersebut masih bersifat informal. Namun, melalui diskusi, proses pengetahuan tersebut dapat dikonsolidasikan sehingga menjadi pengetahuan formal yang terjalin dengan pengetahuan-pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik.
 
Robert Delisle mengemukakan pendapatnya mengenai pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) ini.
Problem-based learning (PBL) works well with all students, making its strategies ideal for heterogeneous classrooms where students with mixed abilities can pool their talents collaboratively to invent a solution. These techniques also lend themselves to an interdisciplinary orientation since answering a problem frequently requires information from several academic areas... Teachers... say they have seen their students learn more material, understand more ideas, and enjoy school more.
Problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga peserta didik dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Problem Based Learning telah banyak diterapkan dalam pembelajaran sains. Problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah dapat dan perlu termasuk untuk eksperimentasi sebagai suatu alat untuk memecahkan masalah. Mereka menggunakan suatu kerangka kerja yang menekankan bagaimana para peserta didik merencanakan suatu eksperimen untuk menjawab sederet pertanyaan.
 
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Gallagher berbasis pada "what do I know", "what do I need to know", "what do I need to learn", dan "how do I measure or describe the result". Selama fase merancang eksperimen berbasis masalah, para peserta didik mengembangkan suatu protokol yang mendaftar setiap tahap dalam eksperimen itu. Dalam protokol ini, tampak ada kecenderungan yang khas seperti standar perencanaan laboratorium, menjadi suatu tuntunan metakognitif bagi para peserta didik untuk digunakan dalam pengembangan eksperimen selanjutnya.

Berbagai penelitian mengenai penerapan Problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah ini menunjukkan hasil positif. Misalnya, hasil penelitian Gijselaers menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran problem based learning menjadikan peserta didik mampu mengidentifikasi informasi yang diketahui dan diperlukan serta strategi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Jadi, penerapan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah.
 

Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

Tujuan utama problem based learning atau problem based instruction bukanlah penyampaian sejumlah besar pengetahuan kepada peserta didik, melainkan berorientasi pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah dan sekaligus mengembangkan kemampuan peserta didik untuk secara aktif membangun pengetahuan sendiri.
 
Tujuan pembelajaran dirancang untuk dapat merangsang dan melibatkan pembelajar dalam pola pemecahan masalah. Kondisi ini akan dapat mengembangkan keahlian belajar dalam bidangnya secara langsung dalam mengidentifikasi permasalahan. Dalam konteks belajar kognitif sejumlah tujuan yang terkait adalah belajar langsung dan mandiri atas pengetahuan dan pemecahan masalah. Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan, para pembelajar harus mengembangkan keahlian belajar dan mampu mengembangkan strategi dalam mengidentifikasi dan menemukan permasalahan belajar, evaluasi, dan juga belajar dari berbagai sumber yang relevan.

Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

Prinsip utama problem based learning (problem based instruction) adalah penggunaan masalah nyata sebagai sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan dan sekaligus mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah. Masalah nyata adalah masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat langsung apabila diselesaikan.

Pemilihan atau penentuan masalah nyata ini dapat dilakukan oleh guru maupun peserta didik yang disesuaikan kompetensi dasar tertentu. Masalah itu bersifat terbuka (open-ended problem), yaitu masalah yang memiliki banyak jawaban atau strategi penyelesaian yang mendorong keingintahuan peserta didik untuk mengidentifikasi strategi-strategi dan solusi-solusi tersebut. Masalah itu juga bersifat tidak terstruktur dengan baik (ill-structured) yang tidak dapat diselesaikan secara langsung dengan cara menerapkan formula atau strategi tertentu, tetapi perlu informasi lebih lanjut untuk memahami serta perlu mengombinasikan beberapa strategi atau bahkan mengkreasi strategi sendiri untuk menyelesaikannya.
 

Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

Pembelajaran berdasarkan masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran dengan membuat konfrontasi kepada peserta didik dengan masalah-masalah praktis, berbentuk ill-structured atau open ended melalui stimulus dalam belajar. Pembelajaran berdasarkan masalah memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut.
  1. Belajar dimulai dengan suatu masalah.
  2. Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata peserta didik atau integrasi konsep dan masalah di dunia nyata.
  3. Mengorganisasikan pelajaran di seputar masalah, bukan di seputar disiplin ilmu.
  4. Memberikan tanggung jawab yang besar kepada pembelajar dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri.
  5. Menggunakan kelompok kecil.
  6. Menuntut pembelajar untuk mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk suatu produk atau kinerja. Inilah yang akan membentuk skill peserta didik. Jadi, peserta didik diajari keterampilan.
Proses pembelajaran bukan model banking atau transfer of knowledge semata, melainkan merupakan pemberian stimulan kepada peserta didik supaya mampu berpikir kritis dan menjadi problem solver. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Di dalam model pembelajaran problem based learning (problem based instruction), pusat pembelajaran adalah peserta didik (student-centered), sementara guru berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi peserta didik untuk secara aktif menyelesaikan masalah dan membangun pengetahuannya secara berpasangan ataupun berkelompok (kolaborasi antarpeserta didik). Peranan guru dalam model pembelajaran berbasis masalah adalah menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Lebih penting lagi adalah guru melakukan scaffolding. Scaffolding merupakan proses ketika guru membantu peserta didik untuk menuntaskan suatu masalah melampaui tingkat pengetahuannya saat itu.
 

Langkah-langkah atau Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

Pada dasarnya, problem based learning (problem based instruction) diawali dengan aktivitas peserta didik untuk menyelesaikan masalah nyata yang ditentukan atau disepakati. Proses penyelesaian masalah tersebut berimplikasi terbentuknya keterampilan peserta didik dalam menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membentuk pengetahuan baru. Proses tersebut dilakukan dalam tahapan-tahapan atau sintaks pembelajaran pada gambar berikut.
Model Pembelajaran Problem Based Learning - www.gurnulis.id

Tahap 1 Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah.

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan sarana atau logistik yang dibutuhkan.Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah nyata yang dipilih atau ditentukan.

Tahap 2 Mengorganisasi peserta didik untuk belajar.

Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang sudah diorientasikan pada tahap sebelumnya.

Tahap 3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.

Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan kejelasan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

Tahap 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

Guru membantu peserta didik untuk berbagi tugas dan merencanakan atau menyiapkan karya yang sesuai sebagai hasil pemecahan masalah dalam bentuk laporan, video, atau model.

Tahap 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang dilakukan.

Tahapan-tahapan problem based learning (problem based instruction) yang dilaksanakan secara sistematis berpotensi dapat mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah dan sekaligus dapat menguasai pengetahuan yang sesuai dengan kompetensi dasar tertentu.

Penutup

Demikianlah bahasan mengenai model pembelajaran problem based learning, ya Sahabat Gurnulis. Semoga tulisan sederhana ini menginspirasi. Salam literasi guru ndeso.
Munasifatut Thoifah Guru yang selalu ingin berbagi inspirasi.

Belum ada Komentar untuk "Model Pembelajaran Problem Based Learning"

Posting Komentar

Iklan atas artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan bawah artikel