Iklan Header

Teori Belajar Gagne dalam Matematika SD

Teori Belajar Gagne dalam Matematika SD - www.gurnulis.id
Bahasan mengenai teori belajar Gagne yang menyatakan objek belajar Matematika terdiri dari objek langsung dan objek tidak langsung dan tipe belajar peserta didik yang terdiri dari belajar isyarat (signal learning), belajar stimulus respons (stimulus response learning), rangkaian gerak (motor chaining), rangkaian verbal (verbal association), belajar membedakan (descrimination learning), belajar konsep (concept learning), belajar aturan (rule learning), dan pemecahan masalah (problem solving)
Halo sahabat Gurnulis, masih bersama penulis di sini. Sebelumnya penulis telah banyak berbagi mengenai teori belajar ya. Paparan mengenai teori belajar Bruner, Dienes, Van Hiele, Brownell, maupun Van Engen dalam pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar telah penulis sajikan sebelumnya. Nah, kali ini penulis hendak berpindah pada salah satu pendapat ahli lagi ya, yaitu teori belajar Gagne. Siapa sih Gagne? Di sini penulis hendak mengupasnya.
 
Sebelumnya, tidak henti-hentinya penulis tekankan pentingnya literasi mengenai teori belajar ini ya, terutama dalam pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Esensinya adalah untuk memantapkan proses pembelajaran yang kita lakukan di kelas. Dengan merujuk langsung pada sumbernya, kita akan mampu memilah dan memilih langkah pembelajaran yang tepat untuk peserta didik kita.
 

Sosok Gagne

Gagne yang memiliki nama lengkap Robert M. Gagne adalah seorang profesor dan ahli psikologi yang menggunakan Matematika sebagai medium untuk menguji teori belajar.
Teori Belajar Gagne dalam Matematika SD - www.gurnulis.id
Bersama-sama dengan Universitas Meryland dalam suatu proyek Matematika, ia membahas pengembangan kurikulum Matematika di sekolah. Teori belajar Gagne yang membahas objek belajar dan tipe belajar menjadi terkenal hingga kini.
 
Menurut teori belajar Gagne, pembelajaran Matematika memiliki dua objek, yaitu objek langsung belajar Matematika dan objek tidak langsung belajar Matematika. Objek langsung terdiri dari fakta, operasi, konsep, dan prinsip. Sedangkan objek tidak langsung terdiri dari kemampuan menyelidiki, memecahkan masalah, disiplin diri, bersikap positif, dan tahu bagaimana semestinya belajar.
 

Proses Belajar dalam Teori Gagne

Kajian Gagne dalam pembelajaran Matematika dikenal dengan tipe-tipe belajar. Menurut teori belajar gagne, ada delapan tipe belajar yang terurut berdasarkan tingkat kesukarannya, yaitu belajar isyarat (signal learning), belajar stimulus respons (stimulus response learning), rangkaian gerak (motor chaining), rangkaian verbal (verbal association), belajar membedakan (descrimination learning), belajar konsep (concept learning), belajar aturan (rule learning), dan pemecahan masalah (problem solving). Penjelasannya adalah sebagai berikut.
 

Tahap Belajar Isyarat (Signal Learning)

Menurut teori belajar Gagne, tahap belajar isyarat (signal learning) merupakan tahap belajar yang tidak disengaja sebagai akibat adanya rangsangan. Contoh dari tahap belajar isyarat ini adalah sikap positif dari peserta didik dalam belajar Matematika karena sikap atau ucapan gurunya yang menyenangkan.
 

Tahap Belajar Stimulus Respons (Stimulus Response Learning)

Menurut teori belajar Gagne, tahap belajar stimulus respons (stimulus response learning) merupakan tahap belajar yang sudah disengaja dan responsnya bersifat jasmaniah. Contoh dari tahap belajar stimulus respons ini adalah peserta didik menyebutkan atau menuliskan beberapa contoh bilangan bulat yang negatif setelah guru memberikan penjelasan tentang bilangan bulat negatif.
 

Tahap Rangkaian Gerak (Motor Chaining)

Menurut teori belajar Gagne, tahap rangkaian gerak (motor chaining) merupakan tahap belajar yang berbentuk perbuatan jasmaniah terurut dari dua kegiatan atau lebih stimulus respons. Contoh dari tahap rangkaian gerak adalah peserta didik yang menggambar ruas garis melalui dua titik yang diketahui diawali dengan mengambil mistar, meletakkan mistar melalui dua titik, mengambil pensil( kapur tulis), dan akhirnya menarik ruas garis.
 

Tahap Rangkaian Verbal (Verbal Association)

Menurut teori belajar Gagne, tahap rangkaian verbal (verbal association) merupakan tahap belajar yang berupa perbuatan lisan terurut dari dua kegiatan atau lebih stimulus respons. Contoh dari tahap rangkaian verbal ini adalah peserta didik menyatakan atau mengemukakan pendapat tentang simbol, definisi, aksioma, dalil, dan semacamnya.

Tahap Belajar Membedakan (Descrimination Learning)

Menurut teori belajar Gagne, tahap belajar membedakan (descrimination learning) merupakan tahap belajar memisah-misahkan rangkaian yang bervariasi. Belajar membedakan terdiri dari dua macam, yaitu:
  • belajar membedakan tunggal yang berupa pemahaman siswa terhadap  suatu lambang, misalnya lambang penarikan akar kuadrat (√).
  • belajar membedakan jamak yang berupa pembedaan beberapa lambang tertentu misalnya lambang-lambang ruas garis, sinar, dan garis (─, →, ↔).
 

Tahap Belajar Konsep (Concept Learning)

Menurut teori belajar Gagne, tahap belajar konsep (concept learning) yang disebut juga tajhap belajar pengelompokan merupakan tahap belajar mengenal atau melihat sifat bersama dari suatu benda atau peristiwa. Contoh dari tahap belajar konsep ini adalah untuk memahami konsep lingkaran, peserta didik mengamati cincin, gelang, permukaan drum, permukaan gelas, dan sejenisnya.
 

Tahap Belajar Aturan (Rule Learning)

Menurut teori belajar Gagne, tahap belajar aturan (rule learning) merupakan tahap di mana peserta dddidik diharap mampu memberikan respons terhadap semua stimulus dengan segala macam perbuatan. Contoh dari tahap belajar aturan ini adalah peserta didik telah mampu menyebutkan sifat penyebaran perkalian terhadap penjumlahan, tetapi belum mampu menggunakannya atau sebaliknya.
 

Tahap Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Menurut teori belajar Gagne, tahap pemecahan masalah (problem solving) merupakan tahap belajar yang paling tinggi. Sesuatu itu merupakan masalah bagi peserta didik bila sesuatu tersebut baru dikenalnya, tetapi peserta didik telah memiliki prasyaratnya, hanya saja peserta didik belum tahu proses algoritmanya (hitungannya ataupun penyelesaiannya). Sesuatu itu bisa menjadi masalah bagi diri peserta didik, tetapi  bukan bagi guru.

Demikianlah bahasan mengenai teori belajar Gagne, ya sahabat pendidik. Semoga terinspirasi.

Salam literasi guru ndeso.
Munasifatut Thoifah Guru yang selalu ingin berbagi inspirasi.

Belum ada Komentar untuk "Teori Belajar Gagne dalam Matematika SD"

Posting Komentar

Iklan atas artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan bawah artikel