Iklan Header

Unduh Modul Ajar PPKn Kelas 4 SD MI Fase B Kurikulum Merdeka

Unduh ATP PPKn Kelas 4 SD MI Fase B Kurikulum Merdeka - www.gurnulis.id
Unduhan lengkap Modul Ajar PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Kelas 4 SD/ MI Kurikulum Merdeka. Modul ajar adalah RPP.

Ulasan Modul Ajar

Halo Sahabat Gurnulis. Sudah membacakah artikel Gurnulis yang berjudul "Menyusun Modul Ajar Kurikulum Merdeka"? Di situ penulis telah mengupas secara tuntas penyusunan modul ajar. Modul ajar berfungsi sebagaimaan RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka berfungsi membantu pendidik dalam mengajar secara lebih fleksibel dan kontekstual, tidak selalu menggunakan buku teks pelajaran. Modul ajar dapat menjadi pilihan lain atau alternatif strategi pembelajaran. 
 
Pada Kurikulum Merdeka, guru mendapatkan keleluasaan dalam memilih serta memodifikasi contoh-contoh modul ajar yang tersedia atau mengembangkan modul ajar sendiri, sesuai dengan konteks, kebutuhan, dan karakteristik peserta didik. 

Pada kesempatan ini, penulis berbagi sarana download Modul Ajar PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Kelas 4 SD/ MI Fase B Kurikulum Merdeka. Tautannya terdapat di bawah deskripsi.

Deskripsi Kumpulan Modul Ajar PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Kelas 4 SD/ MI Fase B Kurikulum Merdeka

Format
 : Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Jenjang  : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran  : PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)
Fase  : Fase B
Kelas  : Kelas 4
Bab  : Bab 1 sampai dengan Bab 5
 
 

Bentuk Modul Ajar PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Kelas 4 SD/ MI Fase B Kurikulum Merdeka

Salah satu Modul Ajar PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Kelas 4 (satu) SD/ MI Fase B Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut.

MODUL AJAR PPKn (PENDIDIKAN PANCASILA DAN KWARGANEGARAAN

INFORMASI UMUM
A.  Identitas Modul
Penyusun
 : Nama Guru
Instansi
 : SD Negeri Gurnulis
Tahun Penyusunan
 : Tahun 2022
Jenjang Sekolah
 : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran
 : PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)
Fase/ Kelas
 : Fase B/ Kelas 4
Bab
 : Bab 1 - Pancasila sebagai Nilai Kehidupan
Materi Pembelajaran
 : Sikap mencintai sesama manusia dan lingkungannya, serta menghargai kebinekaan
Alokasi Waktu
 : 1 kali pertemuan (2 x 35 menit)
 
B. Kompetensi Awal
  • Peserta didik memiliki akhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

C. Profil Pelajar Pancasila
  • Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME Dan berahlak mulia.
  • Berkebhinnekaan global.
  • Gotong royong.
  • Mandiri.
  • Bernalar kritis.
  • Kreatif.

D. Sarana dan Prasarana
  • Sumber Belajar:
    • Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD Kelas IV Penulis: Yusnawan Lubis, Dwi Nanta Priharto dan Internet,
    • Lembar kerja peserta didik.

E. Target Peserta Didik
  • Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
  • Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.

F. Jumlah Peserta Didik
Minimal 15 peserta didik dan maksimal 25 peserta didik.

G. Model Pembelajaran
Model pembelajaran tatap muka.

KOMPONEN INTI
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik memiliki akhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B. Pemahaman Bermakna
Peserta didik untuk memahami materi tentang sikap mencintai sesama manusia dan lingkungannya, serta menghargai kebinekaan.

C. Pertanyaan Pemantik
  • Bagaimana perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila?
  • Apa sajakah wujud perilaku sehari-hari yang mencerminkan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia?
  • Mengapa kita harus mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari kita?
  • Mengapa sikap menolong dan jujur terkandung dalam Pancasila sila pertama?

D. Kegiatan Pembelajaran
Persiapan Mengajar
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, guru harus melakukan persiapan yang maksimal supaya kegiatan pembelajaran yang dilakukan bersama peserta didik bisa berjalan maksimal dan bermakna. Adapun yang harus dipersiapkan guru, di antaranya sebagai berikut.

Peralatan Pembelajaran
Adapun alternatif peralatan pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh guru sebelum memulai kegiatan pembelajaran pada kegiatan belajar 1 ini, diantaranya:
  • laptop;
  • alat bantu audio (speaker);
  • proyektor;
  • papan tulis;
  • alat tulis, seperti spidol atau kapur tulis.
Media Pembelajaran
Media pembelajaran dipergunakan oleh guru untuk mempermudah penyampaian pesan pembelajaran kepada peserta didik. Media belajar yang digunakan sesuai materi pada pertemuan pertama yang akan membahas tentang sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila. Adapun alternatif media pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru diantaranya adalah sebagai berikut.
  • Video yang berkaitan dengan sikap mencintai sesama manusia dan lingkungannya, serta menghargai kebinekaan. Video tersebut dapat diunduh dari berbagai media online.
  • Foto-foto para pahlawan bangsa.
  • Gambar-gambar yang terkait dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.
  • Cerita-cerita legenda di lingkungan masyarakat yang mencerminkan pelaksanaan norma-norma kehidupan.
  • Fabel tentang perilaku yang mencerminkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila yang berlaku di masyarakat.
  • Media-media pembelajaran tersebut merupakan alternatif bagi guru. Dengan demikian, guru dapat memilihnya sesuai kondisi dan fasilitas milik pribadi maupun sekolah.

Kegiatan Pembelajaran di Kelas
Prosedur pembelajaran ini merupakan panduan praktis bagi Guru agar dapat mengembangkan aktivitas pembelajaran PPKn secara mandiri¸ efektif, dan efisien di kelasnya masing-masing. Pada pertemuan kegiatan belajar satu ini, pelaksanaannya dengan model belajar/bekerja dalam kelompok. Secara umum, dalam model ini guru akan memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan kompetensinya untuk mengidentifikasi dan menganalisis nilai-nilai yang termuat dalam tayangan video, gambar, atau cerita rekaan.

Kegiatan Pembuka

  • Sebelum peserta didik memasuki kelas, guru mengkondisikan barisan peserta didik agar rapi dengan salah satu peserta didik menjadi pemimpin dan secara bergiliran bersalaman kepada guru saat memasuki kelas.  Langkah ini dilakukan apabila pembelajaran PPKn dilaksanakan pada jam pertama.
  • Guru memberikan salam dan secara acak memberikan kesempatan kepada seorang peserta didik lainnya untuk memimpin doa sesuai agama dan kepercayaannya sebelum memulai kegiatan belajar.
  • Guru mengajak peserta didik menyanyikan bersama lagu Indonesia Raya untuk membangkitkan semangat nasionalisme.
  • Guru mengecek kehadiran peserta didik.
  • Guru menyampaikan materi pembelajaran sebagai awalan Dalam kegiatan belajar secara klasikal. Kemudian, dilanjutkan dengan tujuan pembelajaran saat ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan singkat yang berkaitan dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila untuk mengecek pengetahuan awal peserta didik.
  • Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan serta mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan di dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti
  • Peserta didik dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 3-5 orang.
  • Guru menampilkan video dengan menggunakan laptop dan proyektor.
  • Guru mempersilakan peserta didik menyimak dan memperhatikan tayangan video tersebut.
  • Setelah penayangan video, guru menyampaikan pertanyaan terkait tayangan video atau gambar untuk merangsang peserta didik menyampaikan pendapatnya. Alternatif pertanyaan yang dapat diajukan diantaranya:
    • Peristiwa apa yang terjadi dalam video tersebut?
    • Siapakah tokoh-tokoh yang ada dalam video tersebut?
    • Bagaimana suasana yang tampak dalam video tersebut?
    • Sikap atau perilaku seperti apakah yang harus kalian teladani dari tokoh-tokoh yang ada dalam video tersebut?
  • Guru mempersilakan kepada setiap kelompok peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya tentang video tersebut berdasarkan pertanyaan-pertanyaan di atas. Pada langkah ini, guru hendaknya tidak mengomentari pendapat peserta didik dan tidak meminta alasan peserta didik mengenai pendapatnya.
  • Kemudian, guru mengklarifikasi masalah dengan cara memberikan tanggapan atas pendapat setiap kelompok serta mengarahkannya ke konsep atau materi pembelajaran yaitu tentang sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.
  • Guru memberikan lembar aktivitas peserta didik yang harus dikerjakan secara berkelompok.
  • Guru mempersilakan perwakilan tiap kelompok untuk presentasi lembar aktivitas yang telah selesai dikerjakan.

Kegiatan Penutup
  • Guru mengapresiasi dan memberikan klarifikasi terhadap seluruh tugas yang sudah dikerjakan oleh peserta didik.
  • Guru bersama peserta didik melalukan refleksi pembelajaran mengenai materi pembelajaran pada pertemuan ini.
  • Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
  • Guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan kepada peserta didik lain untuk memimpin berdoa bersama setelah selesai pembelajaran.

Kegiatan Pembelajaran Alternatif
Kegiatan belajar alternatif dirumuskan sebagai solusi bagi guru ketika langkah-langkah kegiatan belajar yang diuraikan sebelumnya tidak bisa dilakukan. Hal tersebut terjadi dikarenakan situasi dan kondisi tertentu, misalnya karena keterbatasan media pembelajaran. Rumusan kegiatan belajar alternatif ini difokuskan pada langkah-langkah kegiatan inti. Adapun Langkah-Langkah Pembelajaran dalam kegiatan pembuka dan penutup tetap menggunakan langkah-langkah yang diuraikan sebelumnya. Berikut alternatif kegiatan inti yang dapat menjadi referensi guru.

Kegiatan Alternatif 1
  • Peserta didik dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 3-5 orang.
  • Guru menempelkan gambar yang berkaitan dengan sikap mencintai sesama manusia dan lingkungannya, serta menghargai kebinekaan di papan tulis atau mengedarkannya kepada setiap kelompok.
  • Selanjutnya, guru mempersilakan setiap peserta didik untuk memperhatikan/mengamati gambar tersebut.
  • Setelah peserta didik mengamati gambar, guru menyampaikan pertanyaan terkait gambar untuk merangsang peserta didik menyampaikan pendapatnya. Alternatif pertanyaan yang dapat diajukan, diantaranya adalah sebagai berikut.
    • Peristiwa apa yang terjadi dalam gambar tersebut?
    • Siapakah tokoh-tokoh yang ada dalam gambar tersebut?
    • Bagaimana suasana yang tampak dalam gambar tersebut?
    • Sikap atau perilaku seperti apakah yang harus kalian teladani dari tokoh-tokoh yang ada dalam gambar tersebut?
  • Guru mempersilakan kepada setiap kelompok peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya tentang gambar tersebut berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Pada langkah ini, guru hendaknya tidak mengomentari pendapat peserta didik dan tidak meminta alasan peserta didik mengenai pendapatnya.
  • Guru kemudian mengklarifikasi masalah dengan cara memberikan tanggapan atas pendapat setiap kelompok serta mengarahkannya ke konsep atau materi pembelajaran yaitu tentang sikap mencintai sesama manusia dan lingkungannya, serta menghargai kebinekaan.
  • Guru memberikan lembar aktivitas peserta didik yang harus dikerjakan secara berkelompok.
  • Guru mempersilakan setiap kelompok untuk mempresentasikan lembar aktivitas yang dikerjakannnya secara berkelompok.

Kegiatan Inti Alternatif 2

Alternatif yang kedua ini dapat dijadikan referensi oleh guru apabila penggunaan media pembelajaran visual berupa video dan gambar tidak tersedia, serta proses pembelajaran kelompok tidak bisa dilakukan. Untuk mengatasi hal tersebut, guru dapat menggunakan wacana dalam rubrik bahan bacaan peserta didik yang terdapat di buku panduan ini sebagai media pembelajaran. Guru dapat menggandakan bahan materi tersebut kemudian menyerahkannya kepada peserta didik. Adapun Langkah-Langkah Pembelajaran pada alternatif kedua adalah sebagai berikut.
  • Guru menyiapkan bahan bacaan yang sudah diperbanyak lalu membagikannya.
  • Guru mempersilakan peserta didik membacanya kemudian mengajukan pertanyaan berkaitan dengan bahan bacaan tersebut.
  • Guru mengajak yang lainnya untuk menyampaikan jawaban atau pendapat dari pertanyaan yang diajukan temannya. Pada langkah ini, guru hendaknya tidak mengomentari pendapat peserta didik dan tidak meminta alasan peserta didik mengenai pendapatnya.
  • Guru kemudian mengklarifikasi atau menjelaskan masalah dari pendapat setiap peserta didik dan mengarahkannya sesuai materi pembelajaran.
  • Guru memberikan lembar aktivitas peserta didik yang harus dikerjakan secara individual.
  • Guru mempersilakan beberapa orang perwakilan peserta didik untuk mempresentasikan lembar aktivitas yang dikerjakannnya.

E. Refleksi
Refleksi guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru itu sendiri berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan mulai dari selama mempersiapkan, melaksanakan, hingga mengevaluasi kegiatan belajar 1 yang dilakukan selama satu kali pertemuan. Refleksi guru ini bertujuan untuk menilai kekurangan dan kelebihan dari kegiatan pembelajaran 1 yang kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pembelajaran berikutnya.
 
F. Asesmen/ Penilaian
Informasi untuk mendapatkan bukti tujuan pembelajaran yang tercapai oleh peserta didik dapat diperoleh dari penilaian setiap proses kegiatan pembelajaran. Penilaian terhadap pencapaian materi yang disampaikan selama kegiatan pembelajaran 1 berlangsung meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam unjuk kerja hasil karya/ proyek. Penilaian ini dilakukan dengan tujuan agar guru mampu melihat kecenderungan sikap peserta didik dalam mencintai sesama manusia dan lingkungannya, serta menghargai kebinekaan.

Penilaian Sikap
Pengambilan nilai ini dapat dilakukan saat mengamati kegiatan siswa pada awal pembelajaran, diskusi, dan menyimak penjelasan materi yang disampaikan. Penilaian ini bertujuan untuk melihat sikap peserta didik dalam mencintai sesama manusia dan lingkungannya, serta menghargai kebinekaan, seperti bersiap dalam memulai kegiatan, khusyuk dalam berdoa, menghormati guru dan orang lain, menghargai pendapat orang lain, mengungkapkan apresiasi, serta pengambilan dan pelaksanaan keputusan.

Penilaian Pengetahuan
Pengambilan nilai ini dapat dilakukan saat mengamati kegiatan siswa ketika mengerjakan lembar aktivitas atau soal latihan yang diberikan. Penilaian ini bertujuan untuk melihat pemahaman siswa dalam menyerap dan menerima materi atau informasi yang berkaitan dengan penerapan nilai Pancasila.


 
G. Kegiatan Pengayaan dan Remedial
Kegiatan Pengayaan.
Guru dapat menyampaikan materi pengayaan untuk dipelajari oleh peserta didik secara mandiri atau berkelompok. Guru dapat mengangkat topik atau materi tentang contoh-contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan.
 
Nama Tempat,  Tanggal
Guru Kelas 4

Nama Guru Gurnulis
 
LAMPIRAN
A. Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik
Berisikan lembar kerja peserta didik.
 
B. Bahan Bacaan 
Bahan Bacaan Peserta Didik
Pancasila Menjadi Dasar Negara
Pada tahun ajaran ini Putra, Rafa, dan Yani kembali lagi berangkat bersama ke sekolah. Mulai hari ini mereka sudah berada di kelas empat SD. Penempatan mereka pada kelas yang sama menjadikan persahabatan mereka semakin erat dan terjaga. Kelas yang baru mempunyai guru kelas baru pula, Pak Arif namanya.
Hari Senin ini seperti biasa di SDN Tanah Baru pelaksanaan upacara bendera selalu dilakukan. Bel masuk telah berbunyi, tandanya seluruh siswa harus bergegas menuju ke lapangan upacara. Selesai pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi lagu Indonesia Raya, teks Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dibacakan. Kemudian, dilanjutkan pembacaan teks Pancasila oleh Pembina upacara yang diikuti oleh seluruh peserta upacara. Tidak lupa pula untuk menyanyikan bersama salah satu lagu wajib nasional.
Tak terasa upacara telah usai. Setiap siswa meninggalkan barisan dan kembali masuk ke kelasnya. Semua siswa sudah berada di ruangan kelas mereka, begitupun siswa kelas empat. Mereka berbaris rapi sebelum masuk ke ruangannya dan bergiliran bersalaman dengan Pak Arif yang sudah menunggu di depan kelas. Pembacaan doa sebelum belajar dipimpin oleh Rafa selaku ketua kelas. Salam pun terucap oleh seluruh siswa kelas empat. Setelah menjawab salam dan menyapa siswa, Pak Arif langsung menyampaikan pengantar materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi kegiatan pembelajaran jam pertama siswa kelas empat pada hari ini.
“Anak-anak tadi kalian telah melaksanakan upacara bendera. Upacara bendera adalah salah satu cara kita untuk menghormati jasa para pahlawan bangsa. Sewaktu upacara bendera tadi, kalian membacakan teks Pancasila. Menurut kalian Pancasila itu apa?” Pak Arif bertanya.
“Pancasila itu adalah dasar negara Republik Indonesia,” jawab Rafi.
“Bagus. Ada yang berpendapat lain?”
“Selain sebagai dasar negara, Pancasila merupakan petunjuk atau pedoman hidup bangsa, Pak.” Yuni menjawab.
“Bagus, jawaban kalian berdua memang benar. Pancasila itu merupakan dasar negara Republik Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila dijadikan sebagai petunjuk dan pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan kenegaraan oleh pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia. Pancasila juga merupakan pedoman hidup atau pandangan hidup bangsa Indonesia. Seluruh rakyat Indonesia menjadikan Pancasila sebagai petunjuk yang mengarahkan kehidupan mereka terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Pak Arif.
“Coba sekarang, siapa di antara kalian yang siap membacakan kembali teks Pancasila?” Pak Arif bertanya kembali.
“Saya, Pak,” jawab Putri. “Silakan ke depan, Putri. Anak-anak yang lain bisa mengikuti ucapan Putri,” kata Pak Arif.
Putri pun maju ke depan kelas, dia melafalkan sila-sila Pancasila dengan lantang diikuti oleh temannya. Adapun teks Pancasila yang dibacakan oleh Putri berbunyi: Selepas pembacaan teks Pancasila oleh Putri dan siswa lainnya, Pak Arif mulai menjelaskan materi pembelajaran. Materi yang akan dijelaskan oleh Pak Arif pada pertemuan kali ini ialah mengenai sejarah awal mula perumusan dan proses bagaimana Pancasila ternbentuk menjadi dasar negara.

Gagasan Perumusan Dasar Negara
Selaku ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), dr.Radjiman Wedyodiningrat dari mulai sidang mengajukan suatu masalah sebagai agenda utamanya. Masalah tersebut merupakan hal penting dan mendasar dalam suatu negara yang baru terbentuk. Dalam sidang BPUPK tersebut, proses perumusan dasar negara Indonesia dimulai. Pada pembicaraan rumusan calon dasar negara majulah beberapa orang pembicara dalam sidang tersebut, diantaranya Mr. Muhammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno untuk memaparkan gagasannya. Gagasan tersebut kemudian dimusyawarahkan dan disepakati hingga akhirnya bernama Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
a) Mr. Muhammad Yamin
Pada pelaksanaan sidang pertama BPUPK tanggal 29 Mei 1945, peristiwa ini menjadi tonggak sejarah karena pada saat itu yang mendapat kesempatan pertama berbicara adalah Mr. Muhammad Yamin untuk menyampaikan mengenai buah pikirannya tentang dasar negara. Pidatonya berisi lima asas dasar negara Indonesia Merdeka, yaitu: (1) Peri Kebangsaan. (2) Peri Kemanusiaan. (3) Peri Ketuhanan. (4) Peri Kerakyatan. (5) Kesejahteraan Rakyat.
b) Prof. Dr. Mr. Soepomo
Selanjutnya tampil Prof. Dr. Mr. Soepomo berpidato di hadapan sidang BPUPK pada tanggal 31 Mei 1945. Dalam pidatonya beliau menyampaikan usulan tentang dasar negara Indonesia merdeka yang terdiri dari lima gagasan: (1) Persatuan (2) Kekeluargaan (3) Keseimbangan lahir batin (4) Musyawarah (5) Keadilan rakyat.
c) Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Di hadapan sidang BPUPK, Ir. Soekarno menyampaikan pandangan dan pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945. Usulan secara lisan berupa lima asas yang diajukan dalam pidatonya sebagai bentuk dasar negara Indonesia. Adapun rumusan dasar negara tersebut adalah sebagai berikut: (1) Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia. (2) Internasionalisme atau Perikemanusiaan. (3) Mufakat atau Demokrasi. (4) Kesejahteraan sosial. (5) Ketuhanan yang berkebudayaan.
Ir. Soekarno mengatakan bahwa saran dari salah seorang ahli bahasa, lima asas di atas diusulkan agar diberi nama “Pancasila”. Istilah “Pancasila” sebagai dasar negara tersebut diterima oleh sidang secara penuh. Selanjutnya, beliau mengungkapkan usulan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas lagi menjadi Tri Sila yang rumusannya: (1) Sosio Nasionalisme, yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme. (2) Sosio Demokrasi, yaitu Demokrasi dengan Kesejahteraan Rakyat. (3) Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemudian, Ir. Soekarno menyampaikan kembali bahwa Tri Sila tersebut masih dapat diperas lagi menjadi Eka Sila atau satu sila yang intinya adalah “gotong-royong”.


C. Glosarium
  • Bhinneka tunggal ika Semboyan adalah bangsa Indonesia, bahwa dalam semua perbedaan yang tampak terdapat kesamaan-kesamaan yang menyatukan.
  • Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman belajar peserta didik.
  • Dasar negara adalah kaidah pokok dalam penyelenggaran negara yang bersumber dari sistem nilai dan pandangan hidup negara, yang mempunyai kedudukan yang istimewa, kuat dan tidak akan hancur selama negara yang bersangkutan masih kokoh berdiri.
  • Deklarasi adalah pernyataan yang jelas dan singkat.
  • Efektif adalah tepat guna.
  • Ekspektasi adalah harapan atau keyakinan terhadap sesuatu/ seseorang.
  • Gagasan adalah ide, pemikiran.
  • Gotong royong adalah kerja bersama untuk kepentingan bersama atau sebagai bentuk tolong menolong yang dilakukan secara sukarela.
  • Hak adalah sesuatu yang telah dimiliki manusia.
  • Identitas adalah ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang yang terbentuk dari pengahayatan nilai-nilai kebiasaan dan budayanya.
  • Idiologi adalah kumpulan ide-ide atau gagasan yang mengandung keyakinan dan mendorong perubahan untuk suatu upaya perbaikan situasi masyarakat.
  • Jati diri adalah kekhasan yang ada dalam diri manusia yang terbentuk dari penghyatan nilai-nilai, kebiasaan atau budaya.
  • Keberagaman adalah perbedaan-perbedaan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat.
  • Kebudayaan adalah keseluruhan hasil cipta, rasa, karsa dalam bentuk bahasa, seni, ekonomi, teknologi, ekspresi beragama, cara kerja, dan sistem.
  • Konstitusi adalah hukum dasar yang menjadi pegangan dalam menyelenggarakan negara.
  • Metode pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan.
  • Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
  • Nasionalisme adalah paham tentang bangsa yang mengandung kesadaran tentang cinta dan semangat tanah air, memiliki rasa kebanggan sebagai bangsa dan memelihara kehormatan bangsa.
  • Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia-manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.
  • Negara kesatuan adalah negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal, di mana pemerintah pusat adalah yang tertinggi dan satuan-satuan subnasionalnya hanya menjalankan kekuasaan-kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan.
  • Nilai adalah sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai hakikatnya, sifat-sifat yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.
  • Norma adalah aturan yang mengikat warga suatu kelompok masyarakat.
  • Observasi adalah kegiatan mengamati objek tertentu untuk mendapatkan informasi secara langsung.
  • Patriotisme adalah sikap cinta tanah air yang mendorong mampu berkorban untuk kepentingan kemajuan bangsa dan negara.
  • Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
  • Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
  • Pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada peserta didik kelompok cepat agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya.
  • Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
  • Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
  • Refleksi adalah aktifitas pikir dan rasa dalam rangka menilasi situasi diri atau situasi lingkungan untuk menumbuhkan kesadaran yang lebih baik dalam mengaktualisasikan diri.
  • Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.
  • Suku bangsa adalah kesatuan hidup atau sekelompok manusia yanga memiliki kesamaan sistem interaksi, sistem norma, dan identitas yang sama yang menyatukan.
  • Tujuan pembelajaran adalah merupakan gambaran proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan capaian pembelajaran.
  • Value Clarification Technique (VCT) adalah teknik pengajaran untuk membantu peserta didik dalam mencari dan menentukan suatu nilai yang dianggap baik dalam menghadapi suatu persoalan melalui proses menganalisis nilai yang sudah ada dan tertanam dalam diri peserta didik.
  • Warga negara adalah seseorang yang menurut undang-undang menjadi anggota resmi dari sebuah negara.
 
D. Daftar Pustaka
  • Asshiddiqie, J. 2005. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: Konpress.
  • ____________. 2006. Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi. Jakarta: BIP.
  • Bertens, K. 2004. Etika. Jakarta. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
  • Budiardjo, Miriam. 2006. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  • Darmadi, Hamid. 2007. Dasar Konsep Pendidikan Moral, Landasan Konsep Dasar dan Implementasinya. Bandung: Alfabeta.
  • Effendi, Tadjuddin Noer. 2013. Budaya Gotong-Royong Masyarakat dalam Perubahan Sosial Saat Ini. Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1. Universitas Gajah Mada.
  • El-Muhtaj, M. 2007. Hak Asasi Manusi dalam Konstitusi Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  • Haricahyono, Cheppy. 1995. Dimensi-Dimensi Pendidikan Moral. Semarang: IKIP Semarang Press.
  • Joeniarto. 2001. Sejarah Ketatanegaraan Republik Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Kemendikbud, BSE. 2014. Bangga sebagai Bangsa Indonesia, Buku Guru Tema 5. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
  • Kemendikbud, BSE. 2017. Indahnya Kebersamaan, Buku Kelas IV Tema 1. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
  • Khon, Hans. 1961. Nasionalisme; Arti dan Sedjarahnja.Jakarta: PT Pembangunan.
  • Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Konstekstual; Konsep dan Aplikasinya. Bandung: PT Refika Aditama.
  • Nickel, James W. 1996. Hak Asasi Manusia; Refleksi Filosofis atas Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  • Republik Indonesia.(2002). Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jakarta: Sinar Grafika.
  • Riyanto, Astim. 2006. Negara Kesatuan; Konsep, Asas dan Aktualisasinya. Bandung: Yapemdo. 
  • Soekanto, Soerjono. 1982. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Rajawali Press.
  • Tim Ganesha Operation. 2013. PASTI FOKUS Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Penerbit Duta.
  • Undang-Undang RI No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
  • Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.
  • Winataputra, Udin Saripudin. 2007. Pendidikan Kesadaran Berkonstitusi: Alternatif Model Pembelajaran Kreatif-Demokratis untuk Pendidikan Kewarganegaraan. [Online]. Tersedia: http://www.depdiknas.go.id . html [4 Desember 2007],
 

Penutup

Demikianlah unduhan Kumpulan Modul Ajar PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Kelas 4 SD MI Fase B Kurikulum Merdeka ya, sahabat Gurnulis. Tetap semangat menghadapi merdeka belajar. Salam literasi guru ndeso.
Munasifatut Thoifah Guru yang selalu ingin berbagi inspirasi.

3 Komentar untuk "Unduh Modul Ajar PPKn Kelas 4 SD MI Fase B Kurikulum Merdeka"

Anonim mengatakan...

MODUL SUDAH DAN SESUAI DENGAN KARATER PESERTA DIDIK

Anonim mengatakan...

SANGAT MEMBANTU BAGURU SEBAGAI BAHAN REFERENSI

Anonim mengatakan...

Sangat membantu🙌

Posting Komentar

Iklan atas artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan bawah artikel