Iklan Header

Teori Belajar Gagne dalam Pembelajaran IPA SD

Teori Belajar Gagne dalam Pembelajaran IPA SD - www.gurnulis.id
Bahasan mengenai teori belajar Gagne pada pembelajaran IPA SD yang terdiri dari level belajar dan hasil belajar dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor
Halo para pendidik hebat pembangun bangsa. Di sini sahabat masih bersama penulis ya. Kita masih dipertemukan dalam blog Gurnulis, blog penginspirasi pembelajara. Pada tulisan sebelumnya penulis telah membahas teori belajar Bruner dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Kali ini pun penulis masih hendak membahas teori belajar IPA di Sekolah Dasar. Penulis berfokus kepada teori belajar Gagne. Oh ya, sebagai referensi, penulis memiliki beberapa artikel penting terkait teori belajar lho. Berikut daftarnya.
 

Sosok Gagne

Gagne adalah sosok yang berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang mengubah tingkah lakunya secara cukup cepat. Perubahan tersebut bersifat relatif tetap, sehingga perubahan yang serupa tidak perlu terjadi berulang kali setiap menghadapi situasi yang baru. Menurut Gagne, indikator dari telah belajarnya seorang individu adalah apabila individu tersebut dapat mengamati adanya perubahan tingkah laku pada dirinya sendiri dan perubahan tersebut bertahan lama.
Teori Belajar Gagne dalam Pembelajaran IPA SD - www.gurnulis.id
Gagne juga adalah sosok yang menganalogikan proses belajar sebagaimana pemrosesan informasi pada komputer. Oleg Gagne, proses belajar dianggap sebagai transformasi input menjadi  output seperti yang lazim terlihat pada sebuah komputer.
Teori Belajar Gagne dalam Pembelajaran IPA SD - www.gurnulis.id
Perhatikan ilustrasi aliran informasi buah pikiran Gagne di atas! Menurut Gagne, rangsangan atau stimulus dari lingkungan (environment) memengaruhi alat-alat indra yaitu penerima (receptor). Stimulius tersebut masuk ke dalam sistem syaraf melalui indera penerimaan (sensory register). Di sini informasi diberi kode, yang maksudnya diberi suatu bentuk yang mewakili informasi aslinya dan berlangsung dalam waktu yang sangat singkat. Setelah melalui proses seleksi bagian-bagian penting pada indera perimaaan, informasi dimasukkan ke dalam memori jangka pendek (short term memory) jika informasi perlu diingat, maka informasi itu sekali lagi dapat ditransformasikan dan masuk ke dalam memori jangka panjang (long term memory), untuk disimpan yang kemudian dapat dipanggil lagi.
 
Suatu saat ketika diperlukan, informasi dari memori jangka pendek ataupun memori jangka panjang dikeluarkan kembali melalui suatu generator respons (response generator). Generator respons ini berfungsi mengubah informasi menjadi tindakan. Pesan-pesan dari generator respons ini mengaktifkan efektor (effector) yang berupa otot-otot untuk menghasilkan penampilan yang dapat mempengaruhi lingkungan. Penampilan inilah yang kemudian oleh Gagne dijadikan indikator kesesuaian informasi antara proses yang diharapkan dan hasil belajar.
 

Level Belajar Menurut Teori Belajar Gagne

Gagne dalam teori belajarnya membagi tingkatan belajar mulai dari yang sederhana hingga bentuk yang lebih kompleks. Ada 8 level belajar yang disampaikan oleh Gagne. Berikut adalah penjelasannya.
 

Level 1  Tanda-tanda Belajar

Pada level ini, tanda-tanda belajar muncul tanpa adanya bantuan tindakan terhadap emosi, ketakutan, kesenangan, dan lain-lain. Contoh keterampilan yang dipersyaratkan adalah respons yang diberikan bersifat emosional dan tidak dapat didefinisikan.
 

Level 2  Stimulus - Response

Pada level ini, belajar ditandai dengan stimulus dan respons yang berupa bantuan belajar. Contoh keterampilan yang dipersyaratkan adalah pengulangan kata-kata yang diucapkan oleh guru.
 

Level 3 Merangkai (Chaining)

Pada level ini, belajar ditandai dengan aktivitas menggabungkan tingkah laku stimulus - response sederhana untuk membentuk tahap tindakan individu. Contoh keterampilan yang dipersyaratkan adalah menggunakan pensil untuk menyalin kata-kata serta menulis angka-angka secara berurutan.
 

Level 4 Verbal Chaining

Pada level ini belajar ditandai dengan aktivitas menamai benda dan menggunakan sifat untuk menamai benda. Contoh keterampilan yang dipersyaratkan adalah mengenal nama variabel-variabel serta menuliskan suatu angka sampai angka tertentu.
 

Level 5 Beragam Perbedaan Belajar

Pada level ini belajar ditandai dengan aktivitas menempatkan suatu objek atau kejadian dengan satu atau lebih sifat-sifat umum dalam satu set. Contoh keterampilan yang dipersyaratkan adalah membedakan garis untuk kemiringan yang berbeda. Mengenal skala yang tepat untuk sumbu X serta menginterpretasikan dan menyusun grafik sederhana. 
 

Level 6 Konsep Belajar

Pada level ini belajar ditandai dengan konsep belajar yang berupa mengidentifikasi objek dan kejadian yang kelihatannya berbeda dari khasnya. Contoh keterampilan yang dipersyaratkan adalah menghubungkan kemiringan dengan perubahan variabel, mengetahui bagian-bagian yang diukur, dan menginterpretasikan grafik sederhana.
 

Level 7 Prinsip Belajar

Pada level ini belajar ditandai dengan kegiatan mengombinasikan konsep-konsep yang telah dimiliki. Contoh keterampilan yang dipersyaratkan di antaranya adalah keterampilan untuk menginterpolasikan dan mengekstrapolasikan data, keterampilan untuk membaca data dari sumbu X, dan menginterpretasikan grafik.

Level 8 Problem Solving

Pada level ini, belajar ditandai dengan kemampuan mencari penyelesaian atas masalah. Contoh keterampilan yang dipersyaratkan adalah menginterpretasikan grafik (aplikasi dari prinsip belajar) serta garis dari pertumbuhan populasi dunia.
 

Hasil Belajar Menurut Teori Belajar Gagne

Ada 5 hasil belajar menurut teori belajar Gagne. Tiga hasil pertamanya bersifat kognitif, hasil keempatnya  bersifat afektif, dan hasil kelimanya bersifat psikomotorik. Berikut taksonomi hasil belajar yang dimaksud.

1. Infomasi Verbal

Menurut teori belajar Gagne, informasi verbal merupakan informasi yang didapatkan dari kata yang  diucapkan sesorang, dari kegiatan membaca, dari radio, televisi, komputer, dan sebagainya. Informasi ini terdiri dari nama-nama, fakta-fakta, prinsip-prinsip, dan generalisasi-generalisasi. Beberapa contoh dari informasi verbal pada pembelajaran IPA adalah sebagai berikut.
  • Nama : Dalton, Graham Bell, Thomas Edison.
  • Fakta : timbul gas, mencair, menguap
  • Konsep : air tawar, air laut, uap, embun
  • Prinsip : air laut mengandung garam, air selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah
  • Generalisasi : semua benda dari besi akan berkarat bila dibiarkan dalam udara terbuka
Peserta didik dikatakan telah memiliki hasil belajar yang berupa informasi verbal jika ia telah dapat menyebutkan nama, fakta, prinsip, ataupun generalisasi.
 

2. Keterampilan-keterampilan Intelektual (Intelectual Skills)

Gagne berpendapat bahwa keterampilan intelektual terungkap dari pertanyaan yang dimulai dengan kata "bagaimana". Pertanyaan tersebut contohnya begini: (1) bagaimana membedakan; (2) bagaimana menunjukkan suatu konsep yang konkret; (3) bagaimana  mendefinisikan suatu konsep; (4) bagaimana melakukan sesuatu sesuai dengan aturan.

Menurut teori belajar Gagne, cara membuktikan telah dimilikinya keterampilan intelektual peserta didik dalam pembelajaran IPA adalah sebagai berikut.
  • Keterampilan intelektual diskriminatif, berupa keterampilan yang ditujukan pada kegiatan membedakan antara air bersih  dengan  air yang sudah tercemar dengan percobaan.
  • Keterampilan intelektual konsep konkret, berupa keterampilan yang ditujukan pada kegiatan menunjukkan bahwa pernapasan mengeluarkan uap air dan karbondioksida.
  • Keterampilan konsep terdefinisi, berupa keterampilan yang ditujukan pada kegiatan memberikan definisi tentang mencair, membeku, mendidih dan sebagainya.
  • Keterampilan konsep aturan, berupa keterampilan yang ditujukan pada kegiatan memberikan demonstrasi, bahwa semua benda dari besi akan berkarat bila dibiarkan di udara terbuka
 

3. Strategi-strategi Kognitif (Cognitive Strategies)

Menurut teori belajar Gagne, yang dimaksud dengan  strategi-strategi kognitif adalah kemampuan-kemampuan internal yang terorganisasi. Perberbedaan dengan keterampilan intelektual yang telah tepaparkan di atas adalah strategi kognitif lebih diarahkan pada aspek-aspek lingkungan peserta didik. Pada strategi-strategi kognitif lebih mengarah pada pengendalian tingkah laku peserta didik itu sendiri dalam mengendalikan lingkungannya. Peserta didik menggunakan strategi kognitif untuk memikirkan tentang apa yang telah dipelajarinya dan dalam pemecahan masalah secara kreatif.

4. Sikap-sikap (Attitudes)

Gagne mendefinisikan sikap sebagai pembawaan peserta didik yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi tingkah lakunya terhadap benda-benda, kejadian-kejadian, atau makhluk hidup. Menurut teori belajar Gagne kelompok sikap yang penting adalah kelompok sikap terhadap orang lain atau istilahnya sikap sosial. Bagaimana penerapannya dalam pembelajaran IPA? Dalam pembelajaran IPA, sikap sosial oleh peserta dapat ditanamkan dari kehati-hatian dalam menggunakan alat-alat kaca selama melakukan eksperimen agar jangan sampai jatuh ke lantai dan dapat melukai dirinya sendiri dan juga peserta didik yang lain.

5. Keterampilan-keterampilan (Motor Skills)

Gagne dalam teori belajar yang disampaikannya menyatakan bahwa keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan-kegiatan peserta didik secara fisik,  tetapi juga mencakup kegiatan-kegiatan motorik yang digabungkan dengan keterampilan intelektual. Contoh dalam pembelajaran IPA adalah keterampilan yang timbul ketika peserta didik berbicara, menulis, ataupun dalam menggunakan berbagai alat IPA seperti menggunakan pipa kapiler, termometer dan sebagainya.

Penerapan Teori Belajar Gagne dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Gagne mengungkapkan delapan langkah pembelajaran yang disebut kejadian-kejadian instruksional (instructional events) dalam model pembelajarannya. Langkah-langkah tersebut adalah:
  • mengaktifkan motivasi (activating motivation);
  • memberi tahu peserta didik tentang tujuan-tujuan belajar (instructional information);
  • mengarahkan perhatian (directing motivation);
  • merangsang ingatan (stimulating recall);
  • menyediakan bimbingan belajar (providing learning guidance);
  • meningkatkan retensi (enhancing retention);
  • membantu transfer belajar (helping transfer of leaning);
  • memperlihatkan perbuatan (eliciting performance) serta memberikan umpan balik (providing feedback).
Teori Belajar Gagne dalam Pembelajaran IPA SD - www.gurnulis.id
 
Penjelasan dari teori belajar Gagne tersebut adalah sebagai berikut.
 

Mengaktifkan Motivasi (Activating Motivation)

Motivasi berkaitan dengan harapan (expectancy). Harapan dalam model belajar ini dianggap sebagai kontrol yang mempengaruhi seluruh aliran informasi mulai dari memperhatikan bagian-bagian tertentu sampai mengatur respon tingkah laku peserta didik. Harapan ini dapat mengaktifkan motif-motif belajar peserta didik, misalnya motif untuk ingin tahu (curiosity) atau motif untuk menyelidiki, dan motif untuk ingin mencapainya. Dalam pembelajaran IPA, guru dapat menerapkannya dengan mengemukakan suatu masalah yang menyangkut salah satu pokok bahasan IPA pada permulaan pelajaran, misalnya pokok bahasan tentang pencemaran air. Pokok bahasa ini dapat merangsang keingintahuan peserta didik dan dapat menantang motif kemampuan atau motif untuk menguasai pokok bahasan tersebut.

Memberi Tahu Peserta Didik tentang Tujuan-tujuan Belajar (Instructional Information)

Gagne menyarankan bahwa seorang guru sebaiknya memberi tahu peserta didik secara komprehensif tentang tujuan instruksional khusus yang akan dicapainya setelah suatu pelajaran selesai dibelajarkan. Dalam buku pelajaran sebaiknya dicantumkan tujuan-tujuan instruksional khusus yang akan dicapai oleh siswa setelah mempelajari buku tersebut. Pada kurikulum 2013 hal ini dikenal dengan indikator dan tujuan pembelajaran.
 

Mengarahkan Perhatian (Directing Attention) 

Menurut teori belajar Gagne, perhatian yang perlu diarahkan ada dua, yaitu sebagai berikut.
  • Perhatian yang berfungsi untuk membuat peserta didik siap menerima stimuli atau rangsangan belajar. Contoh penerapan dalam pembelajaran IPA adalah ketika guru melakukan demonstrasi tentang sifat-sifat air, guru melakukannya sambil berkata "Perhatikanlah aliran air!".
  • Perhatian yang berfungsi sebagai persepsi selektif. Contoh dalam pembelajaran IPA adalah dengan mengeraskan ucapan suatu kata selama menerangkan suatu konsep atau dapat juga dengan menggarisbawahi beberapa kata atau kalimat yang dipentingkan.
 

Merangsang Ingatan (Stimulating Recall) 

Gagne berpendapat bahwa pemberian kode pada informasi yang berasal dari memori jangka pendek yang disimpan dalam memori jangka panjang merupakan bagian yang paling kritis dalam proses belajar. Guru dapat menolong peserta didik untuk memanggil kembali pengetahuan yang tersimpan dalam memori jangka panjang tersebut. Contoh penerapannya dalam pembelajar IPA adalah ketika akan membelajarkan fotosintesis, guru memulainya dengan pertanyaan "Masih ingatkah kamu dengan apa itu klorofil?". Jika ternyata siswa telah lupa karena sudah lama dipelajarinya, maka guru dapat menggunakan teknik bertanya dengan jalan membimbing (probing).

Menyediakan Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar diperlukan untuk mengkaitkan informasi baru dengan pengalaman siswa. Contohnya begini, ketika membelajarkan IPA materi proses fotosintesis, guru dapt memulainya dengan pertanyaan:
  • Adakah pepohonan di sekitar tempat tinggalmu?
  • Bagaimanakah warna daun dari pepohonan tersebut?
  • Bagaimana rasanya udara di bawah pohon yang rindang pada siang hari yang terik?
  • Mengapa hal itu dapat terjadi?
Bimbingan belajar dapat berupa pertanyaan ataupun gambar-gambar dan ilustrasi.
 

Meningkatkan Retensi (Enhancing Retention) 

Retensi adalah bertahannya materi yang dipelajari. Peserta didik seringkali lupa dengan materi yang telah dipelajarinya. Menurut teori belajar Gagne, upaya yang dapat dilakukan oleh guru agar materi yang diajarkan dapat bertahan lama dalam benak peserta didik adalah dengan mengulang-ulang pembelajaran yang sama dengan berbagai contoh atau ilustrasi yang sederhana, yang dapat dicerna oleh siswa.

Membantu Transfer Belajar

Transfer belajar bertujuan untuk membantu peserta didik menerapkan apa yang telah dipelajari pada situasi yang baru. Menurut Gagne dalam teori belajarnya, untuk dapat melaksanakan transfer belajar peserta didik diharapkan telah menguasai fakta-fakta dan keterampilan-keterampilan dasar yang dibutuhkan. Contoh penerapan dalam pembelajaran IPA misalnya ketika peserta didik merencakan cara menjaga kebersihan lingkungan, mereka diharapkan telah menguasai fakta-fakta dan keterampilan-keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk menanggulangi masalah tersebut, seperti mengetahui bahan-bahan apa saja yang terdapat dalam lingkungan tercemar dan  upaya pemisahan bahan pencemar yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
 

Memperlihatkan Perbuatan serta Memberikan Umpan Balik

Guru sebaiknya sedini mungkin memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperlihatkan hasil belajar mereka sebagai umpan balik atas pembelajaran yang dilakukan. Umpan balik ini menjadi dasar bagi kelancaran pembelajaran berikutnya. Cara yang dapat ditempuh utuk mendapatkan umpan balik ini adalah dengan memberikan tes atau dengan mengamati tingkah laku peserta didik. Jika umpan balik bersifat positif berarti tujuan pembelajaran dan harapan (expectancies) telah tercapai dengan baik.

Demikianlah ulasan mengenai teori belajar Gagne dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Semoga bermanfaat ya, sahabat pendidik.

Salam literasi guru ndeso.
Munasifatut Thoifah Guru yang selalu ingin berbagi inspirasi.

Belum ada Komentar untuk "Teori Belajar Gagne dalam Pembelajaran IPA SD"

Posting Komentar

Iklan atas artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan bawah artikel